Iklan

Iklan

BPBD Maros Rakor Tanggap Bencana

26 Desember 2022, 4:30 PM WIB Last Updated 2022-12-26T10:34:44Z

Bupati Maros HAS Chaidir Syam (tiga dari kiri) saat memimpin rapat koordinasi Tanggap Bencana, di ruang pola kantor Bupati Maros, Senin (26/12/2022)/ Foto : Dok. Pemkab Maros 

RAKYATSATU.COM, MAROS
- Beberapa hari terakhir bencana hidrometeorologi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Maros. Menanggapi hal tersebut Pemerintah Kabupaten Maros melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menginisiasi rapat koordinasi (Rakor) tanggap bencana, Senin (26/12/2022).



Rapat koordinasi tersebut digelar di Ruang Pola Kantor Bupati Maros. Kepala BPBD Kabupaten Maros, Fadli mengungkap, BPBD Maros akan terus siap turun dalam membantu masyarakat dalam aksi tanggap bencana.



"BPBD memiliki tugas menjamin terlaksananya pelaksanaan penanggulangan bencana. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman resiko dan dampak bencana," ungkapnya.



Menyukseskan hal tersebut ungkap Fadli, pihaknya telah melakukan pelatihan mitigasi bencana. Guna meningkatkan kapasitas dalam menyiapkan diri menghadapi bencana.



"Akan mengurangi dampak resikonya. Juga sudah diterapkan dibeberapa momen bencana yang terjadi tahun ini," sebutnya.



Selain itu, 83 Desa Tangguh Bencana (Destana) dari 14 Kecamatan telah dibentuk. Tahun ini sudah disosialisasikan pembentukannya dan akan berlanjut di tahun depan. 



"Semoga bisa menyeluruh hingga 103 Destana. Ini kita lakukan agar para anggotanya sadar dengan potensi bencana yang ada di daerahnya. Mereka juga bisa jadi orang terdepan jika terjadi bencana sebelum BPBD hadir," ujarnya.



Fadli menambahkan, sejak Januari hingga Desember, telah terjadi 253 kejadian bencana. Terhitung yang mendominasi ialah angin puting beliung, kebakaran dan pohon tumbang.



"Anggaran yang dikeluarkan untuk bencana tahun ini mencapai angka Rp1,3 miliar. Januari, Februari, Maret dan Desember kita masih diserang dengan kondisi banjir," jelasnya.



Menyambung hal itu, Dandim 1422 Maros Letkol Inf Muhammad Hujairin menjelaskan, jika memerhatikan dari kasus banjir 2018 lalu, tahun ini tepat memasuki siklus 5 tahun banjir.



"Maros miliki siklus banjir tiap 5 tahun. Jika dihitung-hitung sudah masuk tahun ini dan akan menyebrang hingga tahun depan," tuturnya.



Hingga saat ini, curah hujan yang tinggi telah mengakibatkan banyak dampak besar. Termasuk dampak ekonomi dan korban jiwa. Data tersebut merupakan data koordinasi sementara, sebab pendataan akan terus dilakukan.



"Rumah yang terendam banjir sudah mencapai 9.007 KK. Sawah 4 ribu hektar lebih, putusnya jembatan gantung di Mallawa, dua sekolah yang terendam banjir, bahkan dua korban jiwa. Dampak ekonomi juga terjadi, yakni beberapa pasar sementara tidak beroperasi," sebutnya.



Untuk kebutuhan logistik dan informasi kebencanaan telah dipusatkan di posko induk yakni di Gedung Serbaguna  Jl. Asoka No.6, Pettuadae, Kecamatan Turikale.



Sementara itu Bupati Maros, AS Chaidir Syam yang turut hadir sangat mengapresiasi kordinasi beberapa pihak dalam tanggap bencana dua hari terakhir ini. Menurutnya, masyarakat harus tetap waspada hingga 2 Januari ke depan.



"Jangan lengah, kita harus selalu waspada. Kami juga berharap seluruh Camat, Lurah tetap sigap melihat kondisi di lapangan. Senantiasa mendata dan mengidentifikasi permasalahan dan korban yang terdampak," harapnya saat menutup Rakor tanggap bencana 2022. [Ikhlas/Arul]

Komentar

Tampilkan

  • BPBD Maros Rakor Tanggap Bencana
  • 0

Terkini

Iklan