 |
| Ketua DPD II Partai Golkar Soppeng saat memberikan klarifikasi tentang pemberitaan penundaan Paripurna RPJMD/ Foto : Rakyatsatu.com |
RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menanggapi kritik yang dilayangkan oleh oknum anggata DPRD terhadap partainya. Ia menilai tudingan tersebut sebagai bentuk serangan tidak proporsional yang bernuansa politis dan tidak berdasar.
“Kami sadari, di sekeliling Bupati banyak pembisik yang tidak bertanggung jawab. Mereka lebih mementingkan diri sendiri, bukan berbicara tentang kepentingan Soppeng kedepannya,” ujar Kaswadi dalam jumpa Pers klarifikasi tudingan pemberitaan media, Ahad malam, 22 Juni 2025.
Didampingi dengan 11 Anggota DPRD Soppeng dari Partai Golkar, Kaswadi menyebut kritik terhadap Golkar hanya datang dari pihak-pihak yang gagal memahami posisi strategis partai dalam pembangunan daerah.
“Saya tidak ingin terlalu banyak merespons Fraksi lain. Tapi saran saya urus saja Fraksimu, jangan coba-coba mengurus Partai kami. Itu bukan kapasitasmu dan anda bukan kapasitas mengurus rumah tangga saya,” katanya.
Ia menegaskan bahwa arah dan sikap politik Golkar merupakan hasil keputusan internal partai, bukan konsumsi pihak luar.
“Tidak ada hak anda, saya mau seperti apa (Partai Golkar,-red), silahkan urus Fraksi mu sendiri,” katanya.
Ia pun menyindir pihak yang disebutnya sebagai "tim tukang bisik" yang bertugas menggiring opini tanpa fakta.
“Ibaratnya, urus rumah tanggamu jangan kau urus rumah tanggaku. Apakah ini cermin dari orang-orang yang memiliki pikiran cerdas dan wawasan luas?, Saya rasa tidak. Biarlah rakyat yang menilai seperti apa yang kami lakukan, dan seperti apa yang mereka lakukan,” ujar Kaswadi.
Menurutnya, dinamika yang muncul justru berpotensi mengganggu konsolidasi politik di daerah. Ia mengajak seluruh kader Partai Golkar, terutama anggota fraksi di DPRD, untuk tetap menjaga soliditas dan fokus pada kerja-kerja nyata demi kemajuan daerah.
“Saya minta teman-teman Fraksi Golkar menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan. Tanggung jawab kita ini terlalu besar bagi pembangunan Soppeng ke depan,” ucap mantan Bupati Soppeng itu.
Sebelumya, Anggota DPRD Soppeng Andi Takdir memberikan statemen di media mengenai Rapat Paripurna tertunda akibat tidak tercapainya kuorum.
Kata dia di media, penundaan ini disebabkan oleh ketidakhadiran seluruh anggota Fraksi Partai Golkar, yang menimbulkan beragam spekulasi politik di kalangan masyarakat.
Menurut Andi Takdir, anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat, tertundanya rapat murni karena ketiadaan kuorum akibat tidak hadirnya anggota Golkar.
Dia juga menilai ada kejanggalan, karena hanya tiga anggota Golkar yang hadir dalam rapat dan kemudian meninggalkan tempat setelah diduga menerima panggilan telepon. [Ikhlas/Yudha]
