![]() |
Foto bersama menteri kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon bersama mahasiswa KKN kebangsaan XIII Universitas Hasanuddin. |
Kehadiran Fadli Zon disambut meriah oleh ratusan mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air yang tergabung dalam program pengabdian masyarakat ini. Tahun ini, KKN Kebangsaan melibatkan 99 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, menjadikannya ajang kolaborasi lintas kampus terbesar dalam sejarah KKN nasional.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi.
"Kita memiliki budaya yang sangat beragam, bahkan dunia pun mengakuinya. Ini adalah aset luar biasa yang harus kita jaga bersama," tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi yang pesat tak boleh membuat generasi muda melupakan sejarah dan akar budayanya. Menurutnya, menjaga identitas budaya adalah tanggung jawab bersama, terutama di tengah tantangan zaman.
Fadli secara khusus menyoroti potensi kawasan Geopark Maros-Pangkep, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia sejak 2023. Ia berharap kehadiran para mahasiswa KKN di wilayah ini dapat memberikan kontribusi nyata, baik dalam promosi maupun pelestarian kawasan tersebut.
"Saya ingin seluruh peserta KKN benar-benar mengaplikasikan ilmu yang dimiliki untuk memberi dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam pelestarian budaya dan pengembangan potensi lokal," ujarnya kepada awak media.
Momentum pertemuan lintas universitas ini dinilai strategis untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, kepedulian terhadap budaya, dan sinergi antara pemerintah, akademisi, serta masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, Fadli yakin kebudayaan Indonesia tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang di tengah modernisasi. (Ikhlas/Arul)