Sinjai bahkan menempati urutan ke-14 dengan angka kemiskinan hanya 7,82 persen—lebih rendah dibanding rata-rata provinsi dan menunjukkan tren menurun dalam lima tahun terakhir.
Sementara itu, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) menempati posisi tertinggi dengan tingkat kemiskinan 12,41 persen. Disusul Jeneponto (11,82%), Luwu (11,70%), Enrekang (11,25%), Luwu Utara (11,24%), Kepulauan Selayar (10,79%), Tana Toraja (10,79%), Toraja Utara (10,73%), Bone (9,58%), dan Maros (9,32%).
Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, mengungkapkan capaian ini merupakan hasil dari strategi terukur dan kerja kolaboratif lintas sektor.
“Setiap langkah kami adalah ikhtiar nyata menghadirkan keadilan sosial. Program bantuan bukan hanya distribusi, tapi investasi masa depan warga,” ujarnya, Minggu (22/6/2025).
Menurut Ratnawati, penurunan kemiskinan di Sinjai tak lepas dari program-program prioritas yang terus dilanjutkan secara berkelanjutan, seperti:
Penguatan UMKM melalui pelatihan, akses permodalan, dan pembinaan usaha.
Perlindungan sosial, termasuk bantuan bagi masyarakat rentan.
Gerakan pangan murah, menjaga daya beli warga.
Layanan BPJS Kesehatan gratis dan bantuan seragam sekolah bagi siswa dari keluarga kurang mampu.
“Ini adalah hasil kerja kolektif semua jajaran pemerintah, dari kabupaten hingga desa. Kami akan terus memperluas cakupan program agar manfaatnya lebih terasa oleh seluruh masyarakat,” tegas Bupati yang juga mantan Kepala BKAD Sinjai itu.
Ratnawati menutup dengan penegasan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk terus hadir dalam setiap denyut kehidupan rakyat. (Ikhlas/Sudirman)