Pengumuman tersebut disampaikan di hadapan jajaran pimpinan BPOM, termasuk Sekretaris Utama Dr. Jayadi, SIK, MH; Inspektur Utama Yan Setiadi; Deputi 1 dr. William Adi Teja; Deputi 2 Mohamad Kashuri; Deputi 3 Dra. Elin Herlina; Deputi Penindakan Tubagus Ade Hidayat; serta Nor Andi Arinawati Arsyad, pakar kebijakan obat dan makanan.
Indonesia Masuk Barisan Regulator Global
WHO Listed Authority merupakan pengakuan internasional bagi lembaga regulator yang dinilai mampu menjamin keamanan, mutu, dan efektivitas obat, vaksin, serta produk kesehatan melalui sistem regulasi yang kuat. Menjadi bagian dari daftar WLA berarti sebuah negara diakui sebagai “otoritas terpercaya dunia”.
Hingga kini, status WLA hanya dimiliki oleh sekitar 30 negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Jepang. Dengan lolosnya BPOM, Indonesia menjadi negara berkembang pertama di dunia yang berhasil menembus standar elit tersebut. Pencapaian ini menjadi preseden penting bahwa negara berkembang dapat bersaing setara dengan negara maju dalam regulasi kesehatan global.
Taruna Ikrar: “Ini prestasi seluruh keluarga besar BPOM”
Dalam sambutannya, Taruna Ikrar menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja panjang dan konsisten generasi BPOM selama bertahun-tahun, jauh sebelum ia memimpin lembaga tersebut.
> “Ini bukan prestasi saya, ini prestasi kita semua. Buah dari kerja ikhlas, kerja keras, dan keteguhan keluarga besar BPOM selama beberapa tahun, yang hari ini kita petik bersama,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Transformasi BPOM menuju standar global dilakukan melalui penguatan laboratorium berstandar internasional, modernisasi inspeksi berbasis risiko, digitalisasi layanan termasuk pemanfaatan AI, serta diplomasi regulatori yang semakin strategis.
Dampak Besar bagi Indonesia
Status WLA memberikan peluang luas bagi Indonesia. Produk farmasi, vaksin, dan bioteknologi lokal akan lebih mudah memasuki pasar global, meningkatkan kepercayaan dunia terhadap industri kesehatan nasional. Peluang ekonomi bernilai besar terbuka, sekaligus memperkuat kemandirian kesehatan menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam suasana yang penuh kebanggaan di Semarang, banyak peserta rapat menyebut momen ini sebagai tonggak ketika Indonesia “naik kelas” di mata dunia. Dengan status WLA, BPOM tidak hanya menjaga kesehatan masyarakat melalui standar tertinggi, tetapi juga mengibarkan nama Indonesia di jajaran regulator kesehatan paling dihormati di dunia.
( Ikhlas/ Amd)