RAKYATSATU. COM- Keberadaan ideologi Pancasila sebagai fondasi kebutuhan bangsa terus disosialisasikan ke tengah masyarakat. Hal ini penting mengingat Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang bisa menyatukan bangsa Indonesia.
Indonesia hanya dapat berdiri kokoh jika akar ideologinya kokoh.
Pancasila bukan sekadar landasan normatif, tetapi energi pemersatu yang menjaga bangsa ini tetap utuh, egaliter, dan berdaulat.
Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Astacita Nusantara (DPP GAN) sangat menyadari posisi Pancasila tersebut.
Untuk itu, DPP GAN pun memandang penting melakukan langkah strategis yang lebih sistematis untuk memastikan nilai-nilai Pancasila terus hidup dan relevan di setiap lapisan masyarakat.
Dalam semangat itulah, DPP GAN beraudiensi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Pertemuan tersebut dihadiri Wakil Ketua BPIP beserta salah satu direktur yang secara khusus membahas agenda sinergi dan kolaborasi untuk memperkuat pembinaan ideologi di seluruh tanah air.
Ini bukan pertemuan seremonial, melainkan titik awal kemitraan besar antara organisasi masyarakat dan lembaga negara dalam menjaga fondasi kebangsaan kita.
Mengapa GAN terlibat?
Sebagai organisasi yang hadir untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam membangun Indonesia yang maju, adil, dan berkarakter, GAN meyakini bahwa cita pembangunan tidak mungkin tercapai tanpa fondasi ideologi yang kuat. Dalam kesempatan audiensi, saya menegaskan bahwa:
“Pancasila bukan hanya teks konstitusional, tetapi kompas moral yang harus dihidupkan melalui aksi kolektif. GAN siap menjadi mitra strategis BPIP dalam memperluas jangkauan edukasi, sosialisasi, dan kampanye ideologi Pancasila secara masif dan berkelanjutan,” ujar Ketua Umum DPP GAN, Muhammad Burhanudin, Jumat, 21 November 2025.
Nilai-nilai Pancasila, lanjut dia, harus hadir bukan hanya dalam ruang kelas, tetapi juga dalam ruang publik, ruang digital, pergaulan sosial, hingga pola kerja anak muda dan komunitas kreatif. GAN siap menggerakkan jaringan, relawan, kader, dan simpatisan untuk memastikan pesan-pesan kebangsaan ini tersampaikan.
Dalam waktu dekat, BPIP akan memberikan pembekalan Penguatan Ideologi Pancasila dan Bela Negara kepada seluruh pengurus GAN. Kegiatan ini direncanakan bertepatan dengan perayaan ulang tahun pertama GAN pada 12 Desember 2025 — momentum simbolik untuk menegaskan bahwa organisasi ini dibangun di atas fondasi ideologi kebangsaan yang kuat.
"Kami menyambut baik keputusan BPIP ini karena pembekalan bukan hanya ritual seremonial, tetapi proses memperbarui cara pandang, memperluas pemahaman, dan memperkuat komitmen para pengurus GAN agar mereka bisa menjadi agen perubahan di masyarakat," katanya. (ams)
Peran Strategis BPIP dalam Arsitektur Kebangsaan
GAN percaya bahwa BPIP memiliki mandat penting dalam merawat fondasi bangsa.
Tugasnya meliputi:
Pengkajian dan Pengembangan nilai-nilai Pancasila agar tetap relevan dengan tantangan zaman.Sosialisasi dan Pendidikan, memastikan nilai Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengawasan dan Evaluasi, menjaga agar nilai-nilai kebangsaan tidak tergerus oleh dinamika politik atau pengaruh luar.Pengembangan Kerjasama, membuka ruang kolaborasi nasional maupun internasional.
Program-program BPIP seperti pelatihan, seminar, pengembangan materi pendidikan, hingga kampanye publik menjadi instrumen penting untuk memastikan Pancasila tetap hidup dalam pikiran dan tindakan warga negara.
GAN sebagai Mitra Penggerak
Sebagai Ketua DPP GAN, saya menegaskan kembali komitmen organisasi untuk terus berada di garis depan dalam memperkuat karakter kebangsaan. Dalam pertemuan tersebut, saya menyampaikan:
“GAN hadir untuk membumikan Pancasila dalam kerja-kerja nyata. Kami percaya, masa depan Indonesia akan jauh lebih kuat ketika masyarakatnya bukan hanya memahami Pancasila, tetapi juga menghidupkannya dalam setiap tindakan.”
Kolaborasi GAN–BPIP merupakan jalan strategis untuk memastikan bahwa nilai-nilai luhur ini tidak sekadar dihafal, tetapi menjadi budaya bersama.
Pembaca sekalian, bangsa ini telah melewati berbagai ujian sejarah — dari pergolakan politik, tekanan global, hingga perubahan sosial yang drastis. Namun Indonesia tetap berdiri karena Pancasila menjadi jangkar yang tidak pernah goyah. Di tengah tantangan baru yang semakin kompleks, kita perlu menyemai kembali kesadaran kolektif bahwa ideologi bukan hanya warisan, tetapi juga amunisi untuk melangkah ke depan.
GAN berkomitmen memelihara amanah itu, bekerja bersama BPIP, dan memastikan bahwa Pancasila tidak hanya menjadi identitas konstitusional, tetapi napas kehidupan berbangsa. ( Ikhlas/ Amd)