RAKYATSATU.COM, PANGKEP - Wakil Bupati (Wabup) Pangkep, Abd Rahman Assagaf, melakukan kunjungan mendadak ke lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1421/Pangkep di Desa Tamarupa, Kecamatan Mandalle, Kamis (30/10/2025).
Wabup tiba di lokasi sekitar pukul 14.53 Wita dan disambut langsung oleh jajaran prajurit TNI yang tengah bekerja di lapangan. Ia didampingi Dandim 1421/Pangkep, Letkol Inf Fajar, dan Pasi Intel Kodim 1421/Pangkep, Kapten Kav Daniel meninjau progres pembangunan jalan desa sepanjang 365 meter yang menjadi salah satu sasaran utama TMMD kali ini.
Dari pantauan di lapangan, tampak para prajurit bersama masyarakat setempat bergotong royong melakukan pengecoran jalan. Suasana kebersamaan terlihat kuat di tengah semangat kerja yang tinggi antara TNI dan warga.
“Alhamdulillah, semangat gotong royong masyarakat bersama TNI luar biasa," puji Wabup.
Kata dia, pembangunan jalan tersebut menjadi akses vital yang menghubungkan Desa Tamarupa dengan Desa Boddie.
"Akses ini bukan hanya milik perseorangan, tapi menjadi penghubung utama dua desa. Ini mimpi lama warga yang akhirnya terwujud. Terima kasih atas kerja keras jajaran Kodim 1421/Pangkep,” tambahnya.
Menurut Wabup, dukungan Pemkab Pangkep terhadap program TMMD sudah disiapkan melalui anggaran sekitar Rp500 juta dari TPAD, meski masih terbatas.
“Insya Allah kegiatan ini akan kita lanjutkan lewat program Karya Bakti, menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. Karya bakti ini kegiatannya lebih spesifik dan pengguna anggarannya juga jauh lebih substansi,” jelasnya.
Dandim 1421/Pangkep, Letkol Inf Fajar, mengungkapkan bahwa progres pembangunan jalan sudah mencapai 85 persen.
“Waktu kita masih ada sekitar enam hingga tujuh hari, tapi kami optimistis rampung lebih cepat,” ujarnya. Ia mengungkapkan bahwa proses pengerjaan sempat menghadapi sejumlah kendala di lapangan.
Menurutnya, pekerjaan dimulai saat musim hujan, sehingga pengambilan material seperti pasir dan batu menjadi terhambat.
"Kami memulai pengerjaan di musim hujan. Ketika sungai meluap, sumber material otomatis terganggu. Jadi, ada faktor alam yang memang tidak bisa dihindari," jelasnya.
Selain itu, Dandim menyebut sumber air di Desa Tamarupa sebagian besar bersifat payau, sedangkan proses pengecoran jalan tidak dapat menggunakan air asin.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya berkoordinasi dengan Damkar Pangkep guna melakukan suplai air tawar ke lokasi pembangunan.
“Setiap hari, Damkar membantu dropping air ke lokasi sekitar satu hingga dua tangki. Ini sangat membantu kelancaran pekerjaan di lapangan,” ujarnya.
Kendala lain juga datang dari faktor cuaca yang tidak menentu. “Sejak awal Oktober, hujan sering turun. Kadang pagi cerah, tapi siang atau sore hari hujan deras. Namun, alhamdulillah tiga hari terakhir cuaca mulai bersahabat, biasanya hujan turun malam hari,” tambahnya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Letkol Fajar memastikan bahwa progres keseluruhan program TMMD ke-126 di Pangkep telah mencapai 80 persen.
Untuk pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), satu unit telah rampung 100 persen, sementara tiga unit lainnya mencapai 90–95 persen (tahap finishing).
Sementara pembuatan sumur bor telah mencapai sekitar 65 persen. Dandim optimistis seluruh target TMMD dapat diselesaikan tepat waktu.
"Dengan semangat prajurit dan dukungan masyarakat, kami yakin semuanya bisa rampung sesuai jadwal,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu warga Tamarupa, Sahrul, menyampaikan rasa terima kasih atas terselenggaranya TMMD ke-126 Kodim/1421 Pangkep.
"Kami ucapakan banyak terima kasih karena memilih desa kami untuk melaksanakan program pembangunan jalan sekitar 365 meter," katanya.
Ia mengatakan, jalan ini sangat membantu aktivitas masyarakat sehari-hari, apalagi jalan ini merupakan akses yang dapat menghubungkan dua desa, yaitu Desa Tamarupa - Desa Boddie.
"Dari tahun 2017 jalan ini sangat memprihatikan karena sudah berlubang dan membahayakan, apalagi musim hujan. Banyak warga yang sering terjatuh. Untuk itu, kami sangat bersyukur program TMMD memilih desa kami," tutupnya. (Ikhlas/Amin)
