Peninjauan ini dilakukan guna melihat langsung kondisi pasar, termasuk kebersihan, fasilitas umum, serta penataan pedagang. Selain itu, Wabup juga menyerap aspirasi para pedagang terkait tantangan usaha yang mereka hadapi.
"Kita ingin melihat langsung potensi pasar yang bisa mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus mengevaluasi hal-hal yang perlu dibenahi," ungkap Andi Akmal.
Tak hanya Pasar Sentral, Wabup juga memantau kondisi Bone Trade Centre (BTC) di Jl. KH. Agus Salim, Kelurahan Macege. Mall yang dulunya menjadi pusat kebanggaan warga Bone itu kini tampak sepi pengunjung pascapandemi Covid-19.
Menurut Andi Akmal, salah satu penyebab sepinya BTC adalah pesatnya persaingan usaha di era digital.
"Zaman sekarang serba online, pedagang harus kreatif dan aktif memanfaatkan media sosial untuk promosi. Jangan hanya mengandalkan cara lama," imbaunya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemkab Bone akan mencarikan solusi terbaik, termasuk dengan menghadirkan investor untuk merevitalisasi mall dan meningkatkan perekonomian lokal.
"Insya Allah, kita akan datangkan investor. Tapi harus dipastikan dulu aturan soal kepemilikan mall, agar mereka tidak ragu untuk berinvestasi," jelasnya.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, Kepala Bapenda Bone, Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Sekcam Tanete Riattang Barat, serta perwakilan dari Satpol PP Bone. (Ikhlas/Sugi)