RAKYATSATU.COM, MAKASSAR — PDI Perjuangan Sulawesi Selatan memperingati Hari Lahir Pancasila tak sekadar dengan upacara bendera. Refleksi dan penguatan ideologi digelar lewat diskusi kebangsaan yang membedah ulang makna Pancasila di era kini.
Upacara yang berlangsung Minggu (1/6) di halaman Sekretariat DPD PDI Perjuangan Sulsel, Jalan Gunung Bawakaraeng, diikuti ratusan kader dari seluruh tingkatan partai. Bertindak sebagai inspektur upacara, Bendahara DPD PDI Perjuangan Sulsel, Dr. H. Alimuddin, sementara komandan upacara diemban anggota DPRD Kota Makassar, William.
Dalam sambutannya, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel, H. Ridwan A. Wittiri, menekankan pentingnya momentum ini sebagai ruang refleksi, bukan sekadar rutinitas tahunan. “Jangan biarkan Pancasila jadi slogan kosong. Ia adalah jati diri yang harus dihidupi,” ujarnya.
Selepas upacara, acara dilanjutkan dengan Diskusi Kebangsaan bertajuk “Setialah Pada Sumbermu”, bagian dari rangkaian Bulan Bung Karno. Hadir sebagai pembicara, kader senior Iqbal Arifin dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sulsel, Alimuddin.
Diskusi menggali bagaimana semangat rakyat tetap menjadi sumber kekuatan politik kerakyatan, terutama di tengah tantangan ideologis zaman digital. “Api semangat rakyat itu jangan padam. Justru harus menyala di tengah zaman yang cenderung melupakan akar,” kata Iqbal.
Acara ini menjadi ruang pengingat, bahwa nasionalisme bukan hanya urusan masa lalu. Ia menuntut keberanian untuk hadir dalam dinamika zaman, dan tetap berpijak pada kekuatan rakyat. (Ikhlas/Amd)