RAKYATSATU.COM, MAKASSAR — Ribuan pelari dari dalam dan luar negeri memenuhi Anjungan Pantai Losari dalam gelaran Makassar Half Marathon (MHM) 2025. Namun di balik peluh dan garis finis, event ini menyimpan denyut lain: geliat ekonomi kreatif dan promosi wisata Kota Daeng.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tak ingin MHM hanya dicatat sebagai perhelatan olahraga tahunan. “Ini bukan sekadar lari. Ini penggerak ekonomi, panggung UMKM, dan wajah pariwisata Makassar,” ujar Munafri saat meninjau lokasi, Minggu (1/6).
Ajang ini menampilkan lebih dari sekadar persaingan atlet. Di sekeliling lintasan, puluhan stan UMKM berdiri: mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga brand lokal anak muda Makassar. “Kita melihat bagaimana kreativitas anak-anak muda mendapat ruang. Ini potensi besar,” lanjut Munafri, yang akrab disapa Appi.
Dengan peserta mencapai 10 ribu orang dan estimasi pengeluaran individu sekitar Rp3 juta, MHM menjadi stimulus ekonomi yang tak bisa diremehkan. Tingkat hunian hotel melonjak, restoran penuh, dan pusat oleh-oleh ramai.
Namun Munafri mencatat masih ada pekerjaan rumah. Dari jalan berlubang, penerangan minim saat subuh, hingga parkir liar dan interaksi berisiko antara pelari dan kendaraan umum. “Kami akan evaluasi. Pemerintah harus hadir menyempurnakan,” tegasnya.
Senada, pelari nasional Andi Januar Jaury menyebut MHM telah berkembang jadi brand sport tourism khas Makassar. “Ini bukan event musiman, tapi investasi kota. Perlu dikelola serius,” katanya usai finis kategori 21 kilometer.
Januar menekankan bahwa MHM adalah simbol perjuangan, bukan semata kecepatan. “Lari itu soal menyelesaikan misi. Dan misi besar MHM adalah menggerakkan kota dari garis start hingga finis ekonomi dan pariwisata,” ujarnya. (Ikhlas/Azhar)