RAKYATSATU.COM, BONE - Bone – Lomba mewarnai dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kabupaten Bone berlangsung meriah, tapi juga memicu protes. Acara yang digelar di Aula Gedung Pemuda, Watampone, Kamis, 1 Mei 2025 itu diikuti 173 peserta dari jenjang TK dan SD.
Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, hadir bersama Ketua TP PKK Bone, Hj. Maryam A. Asman. Dalam sambutannya, Bupati menyatakan dukungannya terhadap pengembangan kreativitas anak sejak dini.
"Ini salah satu bentuk pengembangan bakat dan kreativitas anak yang harus terus diasah," kata Asman.
Sepuluh peserta terbaik menerima hadiah langsung dari Ibu Bupati. Namun, kemeriahan lomba sempat terganggu setelah sejumlah orang tua memprotes hasil penilaian dewan juri.
Juri menjelaskan bahwa penilaian dilakukan secara ketat menggunakan empat indikator, dengan rentang nilai 1 hingga 10. Kriteria itu meliputi keselarasan warna dengan tema, kreativitas, kerapian gambar, serta harmoni dan finishing warna.
“Kami fokus pada imajinasi anak-anak, apalagi di jenjang TK. Tapi kerapian dan kesesuaian warna juga tetap kami perhatikan,” ujar juri Bakti M. Munir.
Ketua panitia, Sujitno Ngadino, menyebut protes sebagai hal yang wajar.
“Itu lumrah, tapi keputusan juri tetap final. Itu hak prerogatif mereka dan tidak bisa diganggu gugat,” katanya.
Lomba ini digelar atas kolaborasi berbagai pihak, termasuk Millenial Peduli Bone, TP PKK Bone, Boneterkini, Boneku, Surya Indah, Karang Taruna, Tribun Bone, dan Kedai 191. Tema lomba tahun ini adalah “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. (Ikhlas/Sugi)