RAKYATSATU.COM, MAROS – Pemerintah Kabupaten Maros menggelar High Level Meeting (HLM) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Baruga Kantor Bupati Maros, Kecamatan Turikale. Pertemuan ini merupakan upaya Pemkab menjaga stabilitas harga dan mengantisipasi lonjakan inflasi menjelang hari-hari besar keagamaan.
Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, menyampaikan bahwa tingkat inflasi di daerahnya saat ini masih terkendali, di bawah angka 2,5 persen. Namun, ia menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap komoditas yang rawan fluktuasi, seperti cabai besar dan beras.
“Inflasi kita relatif aman, tapi tetap harus antisipatif. Biasanya menjelang hari raya, harga kebutuhan pokok melonjak. Itu yang kita cegah sejak dini,” ujar Muetazim dalam sambutannya, Selasa (30/4/2025).

Sebagai langkah konkret, TPID Maros rutin melakukan pemantauan harga di pasar tradisional. Harga-harga tersebut kemudian dibandingkan dengan wilayah tetangga, seperti Kota Makassar, untuk memetakan dinamika pasar secara lebih komprehensif.
“Perbandingan harga penting dilakukan. Pasar Maros cukup terpengaruh dengan kondisi harga di Makassar,” jelasnya.
Guna menjaga daya beli masyarakat, Pemkab Maros juga menyiapkan operasi pasar dan program pasar murah di sejumlah titik strategis. Menurut Muetazim, langkah ini terbukti efektif menstabilkan harga serta memberikan akses lebih luas terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau.
Ia pun mengapresiasi soliditas antarinstansi dalam tubuh TPID Maros. Menurutnya, koordinasi yang berjalan baik menjadi kunci keberhasilan dalam menangani fluktuasi harga di lapangan.
“Kalau ada kendala, langsung direspons cepat. Ini penting agar masyarakat tidak dirugikan oleh ketidakpastian harga,” tutupnya. (Ikhlas/Arul)