Iklan

Iklan

Konsisten Semen Tonasa Kembangkan Desa Wisata Mangrove

31 Oktober 2022, 7:16 PM WIB Last Updated 2022-12-02T05:52:23Z

RAKYATSATU.COM, PANGKEP – Desa Wisata (Dewi) Mangrove, di Desa Bulu Cindea, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan merupakan salah satu objek wisata yang saat ini menjadi idola para wisatawan lokal.

 

Perjalanan untuk sampai ke tempat wisata Dewi Mangrove, membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dari kota Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).

 

Para wisatawan tidak perlu khawatir. Pasalnya, akses menuju lokasi Dewi Mangrove sudah dilakukan betonisasi.

 

Di jalan beton yang lumayan besar, penulis melihat para wisatawan beriringan memacu motornya menuju tempat Dewi Mangrove. Gelak tawa dan canda mewarnai perjalanan yang memenatkan itu. Dan, tentu rasa ingin cepat sampai ditempat wisata itu terus menggebu-gebu.

 

Saat tiba disana, perjalanan panjang yang memenatkan itu dapat terbayarkan dengan sajian alam yang sangat menakjubkan.

 

Dengan harga tiket masuk yang hanya Rp2.000, wisatawan sudah bisa menikmati keindahan Dewi Mangrove. Wisatawan juga disuguhkan spot foto yang menarik dan tempat duduk untuk beristirahat atau sekedar ngobrol dan bercanda ria.

 

Nampak terlihat, banyak wisatawan yang mengabadikan momen pemandangan indah itu dengan berfoto-foto, sambil menikmati hembusan angin yang semilir dari pepohonan Mangrove.

 

Salah satu wisatawan, Rini mengaku puas dengan tempat wisata yang ada di Desa Bulu Cindea itu. Pasalnya, rasa penat, capek dan bosan dalam perjalanan itu terbayarkan dengan pemandangan yang indah.

Salah satu fasilitas yang dimiliki Desa Wisata Mangrove, di Desa Bulu Cindea, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin (31/10/2022)/ Foto : Amin

 

“Saya rasa tempat wisata ini tidak kalah dengan tempat wisata lain yang ada di Sulsel,” ujar Rini sambil memperlihatkan hasil fotonya.

 

Sahriah Halim, Local Community Organizer (LCO) CSR PT Semen Tonasa mengatakan, melalui dana dari program CSR, Forum Permata Desa Bulu Cindea melakukan banyak renovasi. Seperti penambahan tempat duduk, pengecatan, perbaikan spot foto, perbaikan tangga, alat pelindung rantai dan pemberian pembatas pagar.

 

“Selama covid tempat wisata ini sepi. Dan untuk sementara tempat ini ditutup dulu untuk dilakukan renovasi,” kata Sahriah.

 

Tempat ini, lanjut Sahriah, dulunya adalah lingkungan kumuh. Berkat dukungan PT Semen Tonasa, tempat ini mulai dikembangkan. Saat wisatawan mulai berdatangan, kesadaran masyarakat terhadap membersihkan lingkungan juga makin meningkat.

 

“Ekonomi masyarakat juga naik, terutama bagian di Biringkassi,” jelasnya.

 

Berkembangnya desa wisata Mangrove ini berkat campur tangan PT Semen Tonasa yang terus membantu pengembangan pariwisata, khususnya yang ada di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

 

Memasuki umur 54 tahun, PT Semen Tonasa terus berupaya mewujudkan dampak positif kepada masyarakat. Bicara tentang kontribusi, PT Semen Tonasa tak perlu diragukan lagi, apalagi dalam hal kegiatan sosial yang membantu langsung masyarakat melalui programnya.

 

Salah satunya penanaman Mangrove. Yang dimana penanaman Mangrove tiap tahunnya menjadi program CSR PT Semen Tonasa.

 

Sejak 2014, PT Semen Tonasa mulai melakukan penanaman Mangrove di lokasi Biringkassi. Lalu pada tahun 2019, mulai fokus untuk kembangkan wisatanya.

 

Selain itu, tahun 2021, PT Semen Tonasa juga memberikan pelatihan masyarakat tentang cara penanaman bibit Mangrove yang baik, agar bibit itu bisa digunakan kembali, dan tidak perlu lagi membeli bibit dari luar.

 

Meski banyak sumber dana yang membantu, hanya PT Semen Tonasa yang terus konsisten hingga saat ini untuk mengembangkan wisata Mangrove yang menjadi idola para wisatawan lokal.

 

Seperti baru-baru ini dilakukan, PT Semen Tonasa kembali memberikan bantuan pengembangan desa wisata di Desa Bulu Cindea, Kabupaten Pangkep, pada September 2022 kemarin.

 

“Bantuan yang diberikan ini untuk pengembangan desa wisata, apalagi Dewi Mangrove ini memiliki banyak dimensi manfaat. Selain merupakan upaya dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, bantuan ini diharapkan juga dapat mendorong masyarakat untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan,” ucap General Manager Komunikasi dan Hukum PT Semen Tonasa, Muhammad Said Chalik.

 

Menurut Ai sapaan karibnya, potensi pariwisata yang ada di Bulu Cindea sangat bagus. Selain alamnya yang indah, keberadaan Mangrove sebagai pelestarian lingkungan sekitar menjadi nilai tambah.

 

“Tentu saja ini bisa menjadi kawasan ecowisata unggulan di Pangkep. Dan semoga saja mampu memberikan nilai ekonomi terhadap masyarakat sekitar,” jelasnya.

 

Sementara Kepala Desa Bulu Cindea, Made Ali berharap kedepannya agar wisata itu berkembang, dan miliki daya tarik sendiri untuk para wisatawan yang ada. Baik lokal, domestik maupun mancanegara.

 

“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada PT Semen Tonasa yang sedari awal terus membantu dan mendukung pengembangan wisata, khususunya di Bulu Cindea ini,” ucap Made Ali. [Laporan : Amin Rais/Ikhlas]

Komentar

Tampilkan

  • Konsisten Semen Tonasa Kembangkan Desa Wisata Mangrove
  • 0

Terkini

Iklan