Iklan

Iklan

Pasca Setop Impor Dari Cina, Penjualan Buah Lokal Mengalami Peningkatan

13 Februari 2020, 2:39 PM WIB Last Updated 2020-02-13T06:39:48Z
Pedagang buah impor asal China di Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, Kamis (13/2/2020)(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)
RAKYATSATU.COM, TANGERANG - Wabah virus corona berdampak positif terhadap penjualan buah lokal di Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang. Toha, salah seorang penjual grosiran buah lokal, mengatakan dengan dihentikannya sementara impor buah asal China, terutama apel, buah-buahan lokal jadi laris manis.

"Peningkatan penjualan ada. Harga tetap standar tapi penjualan meningkat dari yang biasanya," kata Toha di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kamis (13/2/2020).

Peningkatan tersebut bisa dilihat dari jumlaj permintaan apel asal Kota Batu, Malang. Sebelumnya, apel dengan berat 6 ton habis dalam 5 hari, kini bisa ludes terjual hanya dalam 2 hari.

"Biasanya habis 5 hari dalam 1 truk (6 ton). Sekarang bisa 2 hari," ujar Toha.
Toha menjual grosiran satu dus Apel malang pada kisaran Rp 200.000 sampai dengan Rp 270.000 per dus.

Direktur Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Sukam Pawardi mengatakan, kasus virus corona berdampak pada impor buah terutama dari China.

Namun kasus itu tidak sepenuhnya berdampak negatif bagi pedagang. Dia mengatakan, tren positif penjualan buah lokal di Pasar Induk Tanah Tinggi bisa memberikan keuntungan lebih bagi pedagang dan petani lokal.

"Dengan tidak masuknya apel impor, justru apel lokal alhamdulillah permintaan dari masyarakat cukup baik," kata dia.

Sukam mengatakan, kualitas apel lokal dari Malang tidak kalah dengan apel-apel impor yang kini untuk sementara dihentikan. "Yang perlu kami sampaikan ke masyarakat, secara kualitas apel lokal tidak kalah dengan impor," kata dia. (Kompas)

Komentar

Tampilkan

  • Pasca Setop Impor Dari Cina, Penjualan Buah Lokal Mengalami Peningkatan
  • 0

Terkini

Iklan