Sempat Demo, Warga Rantebua Kini Terima Kampungnya Jadi Lokasi TPA, Tapi..

RAKYATSATU.COM, TORAJA UTARA - Aksi demo yang sempat dilakukan warga Rantebua beberapa hari lalu sebagai aksi protes desa mereka menjadi lokasi TPA yang kemudian mencemari lingkungan (Amdal), langsung ditanggapi Pemerintah Daerah Toraja Utara.

Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan turun langsung ke lokasi TPA bersama Kapolres Tana Toraja AKBP Julianto Sirait dan Dandim 1414 Tana Toraja Letkol Czi Hiras M. S.Turnip (Sabtu, 18/05/2019) yang lalu.

Seusai meninjau lokasi TPA yang berlokasi di Dusun Kambutu, Lembang Rantebua, rombongan kemudian menemui masyarakat Lembang Rantebua dan Kelurahan Buangin untuk mendengarkan keluhan mereka yang bertempat di Ruang Gereja Kibaid Rantebua.

Dalam pertemuan tersebut, hadir perwakilan masyarakat. Saparuddi anggora DPRD Toraja Utara (mewakili masyarakat Rantebua),  Ismail anggota DPRD Luwu (mewakili masyarakat Rantebua / berdomisili di Rantebua), Martinus mewakili masyarakat Kelurahan Buangin dan Syahril mewakil pemuda Lembang Rantebua.

Lewat pertemuan tersebut telah disepakati bahwa masyarakat Rantebua memberikan waktu pembuangan sampah kepada Pemda Toraja Utara sampai batas waktu tanggal 1 Juli 2019 sampai menunggu penyelesaian akses jalan di TPA Karua Kecamatan Balusu Kabupaten Toraja Utara.

Kapolres AKBP Julianto pun bersyukur atas reslon masyarakat dalam menyingkapi dengan baik keputusan ini ke depan dan dapat menyampaikan dengan baik jika ada aspirasi yang ingin disampaikan kepada Pemerintah Daerah.

"Keputusan sudah disepakati dengan baik antara pemerintah daerah dan warga, semoga ke depan dapat berjalan dengan baik,"pungkas Julianto.

Diketahui, pembuangan sampah di Dusun Kambutu Lembang Rantebua yang berasal dari sampah-sampah semua penduduk di Toraja tersebut, telah memberi dampak lingkungan (AMDAL) diantaranya polusi udara dan limbah sampah yang akan mencemari aliran singai. (Kris)