Pemilihannya pun jatuh pada Lembang Tonglo, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja.
Penentuan sebagai Desa/Lembang Bersih Narkoba ini, akan dilakukan di tahun 2020, sehingga mulai dipersiapkan dari saat ini agar memenuhi persyaratan dan penilaian, yang akan mendapatkan pos anggaran langsung dari Kementerian Desa (Kemendes) dengan alokasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Kepala Bidang P2M BNNK Tana Toraja, Marthen Sanda, mengatakan untuk mempersiapkan pencanangan tersebut, maka diperlukan partisipasi dan sinergitas dari semua pihak.
"Ini membutuhkan partisipasi dan sinergitas antara warga Lembang Tonglo, tokoh masyarakat, Pemerintah Daerah (Pemda), Babinsa, Babinkamtibmas dan Puskesmas dalam menciptakan Lembang Bersih Narkoba,"ujar Marthen.
Menurutnya tingkat partisipasi ini menjadi penilaian dalam penetapan Lembang Tonglo dan akan menjadi pilot project bagi Desa/Lembang lainnya di Tana Toraja dan Toraja Utara.
Dalam rangka mempersiapkan pencanangan tersebut, maka BNNK Kabupaten Tana Toraja akan memberikan bimtek untuk satu orang penggiat anti narkoba, yang nantinya lewat penggiat ini akan meneruskan ke warga lainnya mengenai pemberdayaan kepada masyarakat tentang P4GN.
Lewat Kepala Tonglo nantinya, akan melakukan regulasi kepada warganya untuk menerapkan pola hidup sehat dan pengadaan alat tes urin sendiri, dengan dibekali juknis atau panduan dalam hal kriteria pencanangan.
Marthen juga menyebut pentingnya peran Babinsa dan Babinkamtibmas untuk dalam mengaktifkan tingkat keamanan.
"Peran dari Babinsa dan Babinkamtibmas untuk dalam mengaktifkan tingkat keamanan, sangat kami harapkan, untuk menekan angka kasus narkoba yang mungkin terjadi di Lembang Tonglo,"pungkas Marthen. (Kris)
.jpg)