Posko yang dibentuk Pemerintah Daerah (Pemda) Tana Toraja ini, menyediakan pelayanan prima bagi para pengungsi.
Beberapa di antaranya, yakni para pengungsi dibebaskan memilih pakaian, yang merupakan donasi dari masyarakat Toraja. Sontak saja, mereka berdesak-desakan mencari pakaian yang disukai, mulai dari anak-anak, remaja dan ibu-ibu pun saling berebutan.
Tak hanya itu, pakaian dalam yang baru pun telah disediakan, sendal, handuk dan perlengkapan mandi pun diberikan sesuai kebutuhan para pengungsi.
Seperti salah satu pengungsi, Mastiwi (56), yang memiliki dua anak balita. Dirinya berebutan dengan pengungsi lain untuk mencarikan kedua anaknya pakaian, karena dirinya sama sekali tak memiliki apapun.
Relawan dari Gabungan Komunitas Pecinta Alam (KPA) ini pun, dengan sabar melayani setiap permintaan dari para pengungsi yang saling berebutan.
Untuk memulihkan kondisi kejiwaan para pengungsi yang mengalami trauma, ulama dan pendeta pun menyediakan ruang konsolidasi bagi para pengungsi selama berada di posko Tana Toraja.
Tim medis pun selalu siap 24 jam, untuk melayani para pengungsi yang membutuhkan pelayanan medis.
Kebutuhan makan dan minum pun tak ketinggalan, mulai dari makanan siap santap disediakan. Bagi pengungsi yang akan kembali ke keluarganya pun, diberikan beras, mie instan pack, susu, dengan kebutuhan lainnya yang diminta oleh para pengungsi. (Kris)
.jpg)