RAKYATSATU.COM, PANGKEP - Kesabaran warga Kampung Kalampang, Kecamatan Segeri kian menipis. Sudah lebih dari dua minggu, aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pangkep tak kunjung mengalir. Kondisi ini membuat aktivitas harian warga lumpuh dan memicu gelombang keluhan di media sosial.
Tanpa setetes pun air PAM, warga terpaksa bertahan dengan air sumur yang kian sulit didapat. Mandi harus bergantian, memasak menunggu giliran mencari air, bahkan untuk buang air kecil pun menjadi persoalan serius.
Upaya melapor ke kantor PDAM maupun menghubungi hotline disebut tak membuahkan hasil. Jawaban yang diterima warga hanya sebatas “sedang ditindaklanjuti”, tanpa kejelasan waktu perbaikan. Lebih parahnya lagi, hingga kini belum ada bantuan air darurat yang memadai bagi warga terdampak.
“Jangan cuma janji. Turunlah ke lapangan dan lihat langsung penderitaan warga,” tulis Andi Anjes Alfayed salah satu unggahan yang viral di media sosial, menyuarakan kekecewaan publik terhadap layanan PDAM Pangkep.
Menanggapi keluhan tersebut, Direktur Utama PT Je’ne Tagari PDAM Pangkep, Akbar, membenarkan adanya gangguan pada mesin pompa air. Ia menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembenahan, namun baru satu pompa kecil yang bisa berfungsi.
“Lagi perbaikan pompa. Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu mesin pompa berfungsi. Ini sementara dibenahi,” ujar Akbar saat dikonfirmasi.
Ia juga menjelaskan bahwa pengadaan pompa baru sedang dalam proses dan tinggal menunggu kedatangan dari toko. Namun, terkait kepastian waktu beroperasinya kembali layanan air, Akbar mengaku belum bisa memastikan.
“Kalau soal kapan akan beroperasi kembali, tergantung. Tidak bisa diprediksi kapan berfungsi, semoga secepatnya,” katanya.
Sementara itu, warga Kampung Kalampang berharap PDAM Pangkep tak hanya fokus pada perbaikan teknis, tetapi juga segera menyalurkan bantuan air bersih sebagai solusi darurat. Bagi mereka, air bukan sekadar layanan, melainkan kebutuhan hidup yang tak bisa ditunda. (Ikhlas/Irwan)
