Dr. Sufni Dasco Ahmad bersama Ketua DPP GAN Muhammad Burhanuddin
RAKYATSATU. COM, JAKARTA– Perjuangan dua guru asal Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang sebelumnya terseret persoalan hukum dan sosial akhirnya menemukan titik terang setelah menjalani proses mediasi yang konstruktif dan penuh empati.
Di tengah tekanan psikologis serta ketidakpastian yang mereka hadapi, hadir Wakil Ketua DPR RI sekaligus tokoh nasional Partai Gerindra, Dr. Sufmi Dasco Ahmad, yang memainkan peran penting sebagai penengah. Langkah cepat serta kepeduliannya membuka ruang penyelesaian yang lebih manusiawi sekaligus meredakan gejolak yang sempat menyita perhatian publik.
Dalam dinamika sosial-politik Indonesia yang kompleks, jarang ditemukan pejabat nasional yang bersedia turun tangan langsung menangani persoalan dua tenaga pendidik dari wilayah terpencil. Namun, Dasco menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal jabatan, melainkan kesediaan hadir, mendengar, dan membantu menyelesaikan persoalan secara adil.
Pujian dari DPP GAN
Dalam kasus ini, Dasco berperan sebagai figur penengah yang menata ulang komunikasi, membangun kepercayaan, dan memastikan seluruh pihak dapat duduk bersama tanpa tekanan. Sikap tersebut mendapat apresiasi luas, termasuk dari Dewan Pimpinan Pusat Garuda AstaCita Nusantara (DPP GAN).
Melalui Ketuanya, Muhammad Burhanuddin, DPP GAN menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dasco atas keteladanan dan komitmennya dalam mengawal penyelesaian masalah dua guru tersebut.
“Apa yang dilakukan Wakil Ketua DPR RI, Bapak Sufmi Dasco Ahmad, adalah teladan kepemimpinan moral yang sangat penting bagi bangsa ini. Beliau hadir memastikan dua guru dari Luwu Utara mendapatkan keadilan dan penyelesaian yang bermartabat. Ini wujud empati dan keberpihakan yang patut diapresiasi,” ujar Burhanuddin.
Menurutnya, tindakan Dasco menegaskan bahwa kekuasaan bukan hanya alat pengaruh, tetapi sarana pelayanan bagi mereka yang lemah dan membutuhkan perlindungan. Ia menilai langkah penyelesaian ini menunjukkan bahwa pejabat negara dapat berperan aktif dalam meredam konflik sosial tanpa memicu polarisasi.
Burhanuddin menegaskan bahwa Dasco hadir bukan untuk mencari panggung, melainkan untuk menegakkan prinsip bahwa profesi guru—pilar utama pendidikan—harus dilindungi dari potensi kriminalisasi yang tidak semestinya.
Model Penyelesaian Konflik yang Manusiawi
DPP GAN melihat penyelesaian damai ini sebagai simbol penting bagaimana konflik seharusnya ditangani: cepat, manusiawi, dan mengedepankan dialog. Burhanuddin menilai mediasi menjadi instrumen efektif mengurangi potensi kriminalisasi terhadap profesi tertentu, termasuk guru.
Menurutnya, kasus dua guru di Luwu Utara mencerminkan persoalan lebih luas di Indonesia, di mana pendidik sering berada pada posisi rentan di tengah tekanan sosial dan birokrasi.
“Tindakan Pak Dasco menunjukkan bahwa perhatian negara kepada guru bukan hanya wacana, tetapi nyata. Ini dukungan moral yang sangat penting karena guru adalah fondasi peradaban bangsa,” lanjut Burhanuddin.
Ia menambahkan bahwa DPP GAN siap menjadikan pendekatan mediasi ala Dasco sebagai model kerja-kerja advokasi mereka ke depan, mulai dari konflik komunitas hingga persoalan sosial yang lebih besar.
Keteladanan Kepemimpinan yang Patut Dirayakan
Penyelesaian damai ini dinilai publik sebagai harapan baru bahwa konflik tidak harus selalu berujung ke ranah hukum atau menjadi konsumsi berita sensasional. Ada ruang dialog yang luas, selama hadir mediator berintegritas yang mampu menempatkan kepentingan manusia di atas segalanya.
Pada akhirnya, langkah Sufmi Dasco Ahmad bukan hanya menyelesaikan persoalan dua guru tersebut, tetapi juga memberi contoh nyata bagaimana kekuasaan dapat digunakan dengan bermartabat.
“Ia menunjukkan bahwa pemimpin publik sejati tidak hanya hadir saat dipuji, tetapi ketika masyarakat terluka dan membutuhkan uluran tangan,” tegas Burhanuddin.
Apresiasi DPP GAN menjadi penegasan bahwa tindakan seperti ini tidak boleh dianggap lumrah. Ini adalah keteladanan yang harus dirayakan dan menjadi inspirasi bagi pejabat publik lainnya agar kehadiran mereka membawa keadilan dan harapan bagi masyarakat.(Ikhlas/ Amd)