RAKYATSATU.COM, GOWA - Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan SMK Negeri 2 Gowa menyelenggarakan tiga program pengabdian yang berfokus pada peningkatan literasi digital, kesehatan mental, dan keaktifan belajar peserta didik.
Program tersebut meliputi Pelatihan Digital Wellbeing: Manajemen Stres dan Peningkatan Produktivitas Siswa, Digital Creativity for Positive Impact: Pelatihan Pembuatan Konten Inspiratif, serta Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi PhET: Simulasi Interaktif untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMK Negeri 2 Gowa, Alim Bahri. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya penguatan literasi digital dan pembinaan karakter bagi siswa di era transformasi digital.
Ia berharap agar kolaborasi dengan UNM dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan kesejahteraan peserta didik.
"Siswa saat ini tidak hanya membutuhkan kecakapan teknologi, tetapi juga kemampuan mengelola stres, berpikir kreatif, dan belajar secara mandiri," ujarnya.
Program pertama Pelatihan Digital Wellbeing, bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental dalam penggunaan teknologi.
Materi yang disampaikan meliputi manajemen stres, teknik mindfulness, strategi menghadapi distraksi digital, hingga pengelolaan waktu penggunaan gawai.
Ketua Tim Pengabdi dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) UNM, menjelaskan bahwa keterampilan digital wellbeing telah menjadi kebutuhan utama generasi Z agar mampu memanfaatkan teknologi secara bijak.
Para peserta terlihat antusias mengikuti simulasi indikator stres, diskusi kelompok, hingga praktik breathing exercise sebagai teknik relaksasi sederhana.
Program kedua Digital Creativity for Positive Impact, fokus pada pelatihan pembuatan konten digital inspiratif. Siswa diperkenalkan pada dasar-dasar pembuatan konten, mulai dari penulisan naskah, penyusunan konsep visual, teknik desain grafis, hingga etika digital. Pada sesi praktik, peserta memanfaatkan aplikasi Canva untuk membuat konten bertema edukatif dan inspiratif.
Pelatihan ini mendorong siswa menjadi kreator muda yang bertanggung jawab serta mampu menghasilkan konten positif bagi masyarakat.
Program ketiga Pemanfaatan Aplikasi PhET, memberikan pengalaman belajar sains yang lebih interaktif melalui simulasi virtual menggunakan aplikasi PhET. Aplikasi ini memungkinkan siswa mempelajari konsep matematika, fisika, dan materi lainnya secara visual dan menarik.
Suasana kelas berubah menjadi laboratorium virtual ketika siswa bereksperimen mengubah variabel, menguji dugaan, dan mengamati hasil simulasi. Salah satu peserta mengaku bahwa penggunaan PhET membantunya memahami konsep yang sebelumnya dianggap sulit.
Ketua tim PKM menegaskan bahwa PhET mampu meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan pemecahan masalah, serta keberanian siswa mengeksplorasi konsep abstrak. (Ikhlas/Amin)
