RAKYATSATU.COM, BONE - Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, membuka Pelatihan Implementasi Strategi Penguatan Nafkah Rumah Tangga Miskin untuk Penanggulangan Kemiskinan (Sipakatauki) yang berbasis kolaborasi pembangunan komprehensif dan terpadu. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapim Bappeda Bone, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Senin, 27 Oktober 2025.
Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai 27 hingga 31 Oktober 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Shintani Naoyuki, Regional Development Policy Advisor for Sulawesi Region (RDPA) dari Japan International Cooperation Agency (JICA), bersama Kepala Bapelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Setiawan Aswad, M.Dev.Plg, serta sejumlah perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi pelaksana program penanggulangan kemiskinan.
Dalam sambutannya, Wabup Bone yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Bone, menegaskan bahwa program Sipakatauki merupakan salah satu inovasi kebijakan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan melalui penguatan ekonomi keluarga.
“Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan berjalan tepat sasaran, berkelanjutan, dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat,” ujar Andi Akmal.
Ia menyebutkan, persentase penduduk miskin di Kabupaten Bone saat ini berada pada angka 9,85 persen. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam menekan angka tersebut.
“Kemiskinan bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga menyangkut kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja bersama lintas sektor, lintas program, dan lintas kebijakan agar masyarakat dapat merasakan hasil pembangunan secara adil dan merata,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi ini, pemerintah akan melakukan pendataan penduduk miskin secara fisik, sosial, dan ekonomi, melakukan validasi data by name by address, serta melakukan tagging program yang mencakup kegiatan, anggaran, dan jumlah sasaran penduduk miskin.
Perwakilan JICA, Shintani Naoyuki, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Kabupaten Bone dalam mendorong pembangunan inklusif.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam menyiapkan strategi pemberdayaan ekonomi rumah tangga miskin yang komprehensif dan berbasis kebutuhan nyata masyarakat,” katanya.
Program Sipakatauki sendiri dirancang untuk meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga miskin melalui pengembangan keterampilan, akses pembiayaan, dan fasilitasi peluang usaha, sehingga secara bertahap mampu mengurangi kerentanan ekonomi masyarakat.
Melalui pelatihan ini, Pemkab Bone berharap para peserta dapat menjadi penggerak dalam implementasi strategi penanggulangan kemiskinan yang terpadu serta memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan masyarakat Bone yang sejahtera dan berdaya saing.
Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Setiawan Aswad, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan memperkuat koordinasi dalam perumusan kebijakan, perencanaan, serta pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di tingkat kabupaten.
“Selain itu, kegiatan ini juga membahas kondisi kemiskinan ekstrem serta permasalahan yang ada, sehingga diharapkan dapat melahirkan solusi konkret untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dan menghasilkan rekomendasi tindak lanjut yang terukur,” tegas Setiawan. [Ikhlas/Sugi]
