RAKYATSATU. COM, Jakarta- 22 Oktober 2025 Bertepatan dengan peringatan Hari Santri 2025, Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama. Keputusan ini disampaikan melalui surat resmi dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi tertanggal 21 Oktober 2025.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik persetujuan tersebut dan mengapresiasi kerja keras semua pihak, khususnya Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i yang sejak awal memperjuangkan pembentukan Ditjen Pesantren.
“Wakil Menteri Agama telah berjuang keras agar pembentukan ini segera terealisasi,” kata Menag usai memimpin Apel Hari Santri di halaman Kementerian Agama, Rabu (22/10).
Usulan pembentukan Ditjen Pesantren telah diajukan sejak 2019 dan berlanjut hingga 2024 oleh beberapa menteri agama sebelumnya. Kini, dengan persetujuan Presiden, Ditjen Pesantren diharapkan dapat memberikan perhatian lebih besar pada pesantren dari sisi personalia, pendanaan, dan program.
Wamenag Romo Muhammad Syafi’i menjelaskan, Ditjen Pesantren akan memperkuat tiga fungsi utama pesantren: pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. "Semoga kehadiran Ditjen ini membuat pesantren semakin berdaya dan berkontribusi besar bagi bangsa," ujarnya.
Menag Nasaruddin menambahkan, Ditjen ini akan membantu konsolidasi data pesantren nasional, menjangkau pesantren yang belum terdata, serta memperkuat sistem pendataan dan sertifikasi agar program pembinaan lebih tepat sasaran.
“Kehadiran Ditjen Pesantren juga memperkuat kontribusi Kemenag dalam menciptakan kerukunan umat dan membangun generasi santri yang cerdas dan berakhlak mulia,” tegas Menag.
Apel Hari Santri 2025 Bernuansa Kebersamaan
Apel Hari Santri tahun ini berlangsung khidmat dengan melibatkan pejabat eselon I Kemenag lintas agama, menegaskan semangat moderasi beragama dan kebersamaan. Dirjen Bimas Katolik Suparman menjadi komandan apel, diiringi pembacaan Pancasila, UUD 1945, Resolusi Jihad, dan Ikrar Santri oleh para Dirjen lintas agama. Acara ditutup dengan doa oleh Dirjen Bimas Islam dan diiringi paduan suara Ditjen Bimas Kristen.
Apel ini dihadiri oleh pejabat eselon II, ASN Kemenag, serta ratusan santri dari berbagai lembaga pendidikan keagamaan di seluruh Indonesia. (Ikhlas/ Amd)