![]() |
| Wakil Bupati H. Andi Akmal Pasluddin beserta rombongan disambut meriah oleh warga |
RAKYATSATU.COM, SOPPENG - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah di Kabupaten Bone tahun ini berlangsung tak biasa. Komunitas Kita Ini Sahabat (KIS) memilih Objek Wisata Budaya Cempalagi, Dusun Cempalagi, Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, sebagai lokasi perayaan yang berlangsung Ahad, 21 September 2025.
Cempalagi bukan sekadar destinasi wisata budaya. Tempat ini menyimpan jejak sejarah Arung Palakka, Raja Bone ke-15, yang menjadi simbol kejayaan kerajaan Bugis di masa lalu. Di tanah yang sarat nilai historis itulah, gema Maulid bergema dalam suasana khidmat dan kebersamaan.
Acara bertajuk “Pererat Ukhuwah Islamiyah dengan Spirit Maulid” ini dihelat di Mushola KIS Firdaus, bangunan ibadah yang dibangun secara swadaya oleh anggota komunitas KIS. Kehadiran Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, S.P., M.M., bersama jajaran pemerintah daerah, memperkuat legitimasi kegiatan yang menggabungkan spiritualitas, budaya, dan promosi wisata tersebut.
“Insya Allah, Bapak Bupati bersama saya berkomitmen mengembangkan destinasi wisata di Bone, sebagai upaya meningkatkan PAD dan membuka ruang kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Andi Akmal dalam sambutannya.
Ia juga menekankan pentingnya rasa bangga atas sejarah Bone sebagai salah satu kerajaan besar di masa lalu. “Melalui kegiatan seperti ini, bukan hanya ukhuwah Islamiyah yang diperkuat, tapi juga kesadaran sejarah dan kebanggaan budaya,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bone Hj. Maya Damayanti, Pj. Sekda Bone H. A. Saharuddin, jajaran Dinas Pariwisata, Forkopimcam Awangpone, Kepala Desa Mallari, serta sejumlah tokoh agama, masyarakat, pemuda, dan tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia, Iwan, mengatakan kemasan “kemah Maulidan” ini bertujuan menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW serta memperkenalkan kembali nilai historis kawasan Cempalagi.
“Melalui peringatan ini, kita ingin menghadirkan kembali semangat keteladanan Nabi dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Sementara itu, Enal dari KIS menuturkan bahwa pembangunan Mushola KIS Firdaus bertujuan memberikan kenyamanan beribadah bagi pengunjung.
“Mereka bisa menikmati waktu di sini lebih lama tanpa harus meninggalkan kewajiban salat. Ini bagian dari integrasi wisata dan nilai religius,” kata Enal.
Maulid di Cempalagi menjadi contoh sinergi yang apik antara pelestarian sejarah, semangat keislaman, dan pembangunan berbasis komunitas.[Ikhlas/Sugi]
