Iklan

Iklan

Bung Illank Gagas Deklarasi Damai, Ormas dan Pimpinan Kampus Kompak Dukung

04 September 2025, 7:54 AM WIB Last Updated 2025-09-03T23:54:50Z
Illang Radjab

RAKYATSATU.COM, Makassar– Sebuah momentum penting terjadi di Sulawesi Selatan melalui pertemuan silaturahmi antara Pangdam XIV/Hasanuddin dan sejumlah elemen masyarakat di Fireflies Pattimura, Makassar. Dalam forum tersebut, Ketua Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR), Bung Illank Radjab, menggagas perlunya dilaksanakan Deklarasi Damai yang melibatkan Forkopimda, organisasi kemasyarakatan (Ormas), dan pimpinan kampus.

Usulan itu disampaikan Bung Illank sebagai respons atas meningkatnya potensi aksi anarkis yang dapat mengganggu stabilitas sosial-politik di wilayah Sulsel. Menurutnya, deklarasi tersebut akan menjadi catatan sejarah penting dalam membangun peradaban damai di tengah gejolak yang ada.

Ketua Kiwal the Legion Garuda Hitam, Daeng Satria, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyebut gagasan Bung Illank langsung mendapat sambutan hangat dari Panglima dan disepakati oleh seluruh tokoh Ormas yang hadir.

 “Melihat situasi saat ini, deklarasi damai Forkopimda, Ormas, dan pimpinan kampus adalah solusi terbaik,” ujar Daeng Satria, menirukan pernyataan Bung Illank dalam forum tersebut.



Atas dasar inisiatif tersebut, diputuskan bahwa Deklarasi Damai akan digelar di Balai Manunggal Mini Kodam XIV/Hasanuddin. Daeng Satria menyebut ide yang disampaikan Bung Illank sebagai langkah konstruktif dan brilian dari seorang pemuda yang peduli terhadap perdamaian dan keutuhan bangsa.

 “Komitmen kami semua adalah menjadikan rakyat Sulawesi Selatan sebagai pelopor perdamaian dalam berdemokrasi. Kata kuncinya hanya satu: Sulawesi Selatan damai,” tegas Daeng Satria.



Sebagai bentuk penghargaan, para tokoh ormas yang hadir bersepakat memberikan kehormatan kepada Bung Illank Radjab untuk membacakan pengantar Naskah Maklumat Damai, sebelum Gubernur Sulawesi Selatan secara resmi menyampaikan Maklumat Damai kepada publik.


Menjaga Warisan Leluhur Lewat Semangat Damai Lebih lanjut, Daeng Satria menekankan bahwa semangat damai yang diikrarkan ini sejalan dengan nilai-nilai budaya Bugis-Makassar.

 “Budaya Bugis-Makassar mengajarkan siri’ na pacce—harga diri dan solidaritas. Damai bukan berarti kalah, tetapi cerminan kebesaran jiwa. Keberanian sejati harus berjalan seiring dengan kebijaksanaan,” jelasnya.



Menurutnya, menjaga perdamaian adalah warisan para leluhur yang harus dijaga oleh generasi muda hari ini. “Kalau kita setia pada budaya kita, maka menjaga hidup damai adalah kewajiban moral dan kehormatan kita sebagai orang Sulawesi Selatan,” pungkasnya.

Apresiasi dari Kiwal the Legion Garuda Hitam Ketua Bidang Hukum Kiwal the Legion Garuda Hitam, Dr. H. Sulthani, S.H., M.H., juga memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Bung Illank Radjab. Ia menilai bahwa gagasan tersebut adalah bentuk tanggung jawab moral seorang aktivis terhadap persatuan daerah.

“Gagasan Bung Illank bukan hanya refleksi kepedulian, tapi juga bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga persatuan Sulawesi Selatan. Dalam kondisi bangsa yang kerap dilanda dinamika sosial, inisiatif seperti ini sangat relevan dan patut diapresiasi,” ungkap Dr. Sulthani.



Ia berharap deklarasi damai ini tidak hanya menjadi seremoni belaka, tetapi berkembang menjadi komitmen kolektif yang diwujudkan dalam aksi nyata.

“Deklarasi ini harus menjadi langkah awal untuk memperkuat komunikasi lintas organisasi, mempererat solidaritas masyarakat, serta menumbuhkan budaya dialog. Damai adalah fondasi kekuatan moral bangsa,” ujarnya.


Dr. Sulthani menekankan pentingnya sinergi antara hukum dan budaya. “Hukum memberi kepastian, budaya memberi kearifan. Bila keduanya bersatu, Sulawesi Selatan bisa menjadi teladan bagi daerah lain,” tegasnya.(Ikhlas/Azhar)
Komentar

Tampilkan

  • Bung Illank Gagas Deklarasi Damai, Ormas dan Pimpinan Kampus Kompak Dukung
  • 0

Terkini

Iklan