Iklan

Iklan

Wagub Sulsel Resmikan Festival Gau Maraja, Maros Kukuhkan Identitas Budaya

04 Juli 2025, 4:59 PM WIB Last Updated 2025-07-04T08:59:34Z

 

Fatmawati Rusdi, meresmikan Festival Gau Maraja sekaligus menghadiri malam puncak Hari Jadi ke-66 Kabupaten Maros di Lapangan Pallantikang


RAKYATSATU.COM, Maros - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, meresmikan Festival Gau Maraja sekaligus menghadiri malam puncak Hari Jadi ke- 66 Kabupaten Maros di Lapangan Pallantikang, Kamis (3/7/2025). Acara budaya tersebut menjadi momen peluncuran program pelestarian di kawasan prasejarah Leang-Leang yang kini ditetapkan sebagai Taman Arkeologi pertama di Sulsel.


Perayaan kali ini mengusung tema “Maju dan Berkembang sebagai Potensi Adat dan Budaya”, mengedepankan kolaborasi antara pelestarian warisan leluhur dan pembangunan berkelanjutan.


Dalam sambutannya, Fatmawati menyampaikan bahwa peringatan hari jadi daerah tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi refleksi bersama dalam menata arah pembangunan.


“Gau Maraja mencerminkan gotong royong dan keberanian membangun dari desa hingga kota. Ini adalah jembatan antara warisan budaya dan semangat modernitas,” ujar Fatmawati.


Ia juga menyoroti capaian Maros, seperti penghargaan Paritrana Award di bidang jaminan sosial ketenagakerjaan dan meningkatnya indeks literasi daerah. Pemerintah Provinsi Sulsel, lanjutnya, telah mengalokasikan anggaran Rp1,4 triliun untuk program prioritas, termasuk pembangunan di Maros.


Menteri Kebudayaan RI, Dr. H. Fadli Zon, yang turut hadir, mengapresiasi langkah Maros dalam pelestarian budaya. Ia menyebut Leang-Leang sebagai simbol penting dalam menjaga identitas bangsa.


“Sinergi antara budaya, alam, dan partisipasi generasi muda menjadi kekuatan baru bangsa ini,” ujarnya.


Bupati Maros, Chaidir Syam, dalam pidatonya menekankan bahwa tanah Maros senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam adat istiadatnya.


“Tanah ini memuliakan tamu, dan menghargai setiap orang yang datang,” katanya.


Festival Gau Maraja juga diramaikan atraksi seni tradisional, pameran Bilah Pusaka Nusantara, hingga lokakarya budaya. Ratusan pelajar menampilkan pertunjukan kolosal, seperti Tari Pepeka ri Makka, silat tradisional, serta tarian khas Maros yang memukau ribuan pengunjung.


Tokoh adat Maros, Kareang Turikale Brigjen Pol (Purn) A.A. Mapparessa Daeng Manimbang, menutup acara dengan petuah adat:


“Bercocok tanamlah di hati manusia, karena hati manusia itu suci dan jujur, tak akan pernah berbohong.”


Festival ditutup dengan harapan besar: agar Maros terus berkembang sebagai kabupaten berbudaya, berdaya saing, dan berperan dalam mewujudkan visi “Sulsel Maju dan Berkarakter” menuju Indonesia Emas 2045.


 

Komentar

Tampilkan

  • Wagub Sulsel Resmikan Festival Gau Maraja, Maros Kukuhkan Identitas Budaya
  • 0

Terkini

Iklan