RAKYATSATU.COM, Makassar — Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) resmi memasuki babak baru dalam pelaksanaan tugas kepolisian dengan mengadopsi teknologi robotik di berbagai lini operasional. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi kelembagaan menuju institusi yang modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Inovasi ini disambut positif oleh kalangan akademisi dan praktisi teknologi. Pakar teknologi informasi, Anwar Abu Gaza, menilai langkah Polri sebagai upaya yang tepat dan relevan dalam menjawab tantangan era digital.
“Penggunaan teknologi bukan lagi opsi, melainkan keharusan. Dalam konteks kepolisian, teknologi harus mendukung efektivitas dan keselamatan personel,” ujar Anwar.
Dari Penjinakan Bom hingga Lalu Lintas, Teknologi robotik yang digunakan Polri dikembangkan dengan berbagai fungsi khusus untuk mendukung efisiensi kerja dan keselamatan petugas di lapangan. Beberapa fungsi utama teknologi ini antara lain:
Operasi di Area Berisiko Tinggi, Robot digunakan dalam operasi penyelamatan korban bencana, penjinakan bahan peledak, hingga penyergapan di lokasi berbahaya. Keberadaan robot membantu meminimalkan risiko terhadap keselamatan anggota.
Pemantauan Wilayah Rawan, Robot otonom berkemampuan pengawasan diterjunkan di area sensitif seperti gedung kosong, TKP, dan perbatasan. Perangkat ini mampu mengirimkan data visual dan suara secara real-time ke pusat kendali.
Pencarian Korban Bencana, Polri juga memanfaatkan robot berbentuk anjing (robodog) dalam operasi pencarian korban di lokasi bencana, kebakaran, dan reruntuhan bangunan. Robodog dilengkapi sensor suhu, kamera malam, serta pendeteksi suara.
Dukungan Forensik Digital, Robot berteknologi tinggi juga difungsikan dalam pengumpulan barang bukti, seperti sidik jari dan DNA, untuk mempercepat proses investigasi dan menjaga keaslian barang bukti.
Pengawasan Lalu Lintas, Teknologi robot juga diterapkan dalam pengawasan lalu lintas, termasuk identifikasi kendaraan secara otomatis, perekaman pelanggaran, hingga pemberian peringatan kepada pelanggar.
Smart Policing dan Masa Depan Pelayanan Publik ,Penerapan teknologi robotik menjadi bagian dari strategi besar Polri membangun sistem "Smart Policing". Konsep ini menekankan pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan, pengawasan, serta penegakan hukum.
Kepala Divisi Humas Polri menyampaikan bahwa penerapan teknologi ini akan terus dikembangkan secara bertahap berdasarkan evaluasi kebutuhan di lapangan.
“Teknologi tidak menggantikan manusia, melainkan mendukung kapasitas dan keselamatan personel. Polri akan terus berinovasi dalam menghadirkan pelayanan kepolisian yang modern dan humanis,” kata perwakilan Divisi Humas.
Komitmen pada Institusi yang Responsif dan Modern Transformasi digital ini menjadi wujud komitmen Polri dalam membangun institusi yang responsif terhadap tantangan zaman, serta berorientasi pada pelayanan publik yang cepat, akurat, dan akuntabel.
Polri berharap dengan pemanfaatan teknologi robotik, profesionalisme institusi dapat ditingkatkan, kepercayaan publik diperkuat, serta pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih efisien dan aman.(Ikhlas/ Azhar)
