RAKYATSATU.COM, PANGKEP - Proyek pembangunan Gedung Kesenian di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) disoal.
Bangunan yang terletak di Kecamatan Bungoro itu diduga belum difungsikan secara optimal, meskipun telah menyerap anggaran miliaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sejak tahun 2023.
Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi gedung yang tampak terbengkalai. Tak tampak aktivitas seni maupun fasilitas pendukung yang memadai, menimbulkan pertanyaan publik mengenai efektivitas penggunaan anggaran tersebut.
Berdasarkan data dari laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP), pembangunan gedung ini telah dianggarkan selama tiga tahun berturut-turut, dengan total anggaran mencapai Rp6.150.000.000.
- Tahun 2023, pembangunan awal dimulai dengan pagu anggaran Rp2.000.000.000 melalui metode e-purchasing.
- Tahun 2024, proyek dilanjutkan dengan anggaran Rp1.150.000.000 menggunakan metode tender, dengan penyedia jasa tercatat sebagai CV. ANUGRAH UTAMA PRATAMA.
- Tahun 2025, kembali dianggarkan Rp3.000.000.000 untuk tahap lanjutan pembangunan, juga melalui metode tender.
Meski anggaran besar telah dikucurkan, pemanfaatan gedung hingga kini dinilai belum maksimal. Hal ini pun memicu kekhawatiran masyarakat akan potensi pemborosan dana publik.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUTR Pangkep, Muh. Taufik saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa pembangunan gedung kesenian masih terus berlanjut dan kembali dianggarkan tahun ini.
"Gedung kesenian ini dianggarkan untuk perampungan. Diharapkan konstruksi bisa selesai tahun ini, namun saat ini masih dalam proses lelang," ungkap Taufik.
Ia menjelaskan bahwa proyek ini dilakukan secara bertahap karena keterbatasan alokasi anggaran dari pemerintah daerah.
"Tahap pertama untuk kegiatan konstruksi awal, tahap kedua pemasangan atap dan kuda-kuda baja. Tahap ketiga yang dianggarkan tahun ini ditujukan untuk perampungan, termasuk dinding, pintu-pintu, dan pekerjaan akhir (finishing)," tuturnya. (Ikhlas/Iksan)
