 |
| Runners pada event Latemmamala Run 2025 (atas) dan suasana TWA Lejja (bawah) |
Dilepas langsung oleh Bupati Soppeng Suwardi Haseng, para pelari mengikuti berpacu di 2 kategori yakni 5K dan 10K, dan tentunya rute yang berbeda pada event lari sebelum-sebelumnya.
Rute lomba menyusuri jalanan utama kota yang dibingkai deretan pohon asam dan rumah-rumah. Para pelari mengelilingi beberapa ikon kota seperti Masjid Raya Soppeng dan Taman Kalong yang sudah mulai lengang dari kelelawar pagi itu.
Usai berlari dengan rute yang cukup menantang, tidak lengkap rasanya ke Soppeng jika tidak menikmati spot-spot wisata andalannya. Salah satunya, Taman Wisata Alam (TWA) Lejja.
Berendam di air panas Lejja sudah lama jadi daya tarik wisata Soppeng. Namun kali ini, momentum pasca lari memberi pengalaman berbeda.
“Biasanya cuma pegal-pegal biasa, tapi kali ini tubuh benar-benar terasa pulih,” kata Astari, peserta kategori 10K yang datang bersama komunitas lari dari Toraja.
Dikeliling hutan lindung yang rimbun dan udara pegunungan yang sejuk. Air panas di Lejja mengandung belerang alami dengan suhu mencapai 60°C, yang diyakini bermanfaat untuk relaksasi otot dan terapi kesehatan. Di sinilah tempat memulihkan tubuh, utamanya setelah berolahraga sambil menikmati panorama alam yang menenangkan.
Kombinasi olahraga dan wisata alam ini akan menjadi kolaborasi yang tepat, yang mana Lejja bukan hanya jadi tujuan wisata, tapi juga ruang pemulihan setelah aktivitas fisik. [Ikhlas/Yudha]
