RAKYATSATU.COM, PANGKEP - Keresahan masyarakat kembali mencuat terkait matinya lampu jalan di sepanjang Kalibone hingga Soreang, Jalan Poros Makassar–Parepare, Kabupaten Pangkep.
Jalur yang dikenal padat lalu lintas ini nyaris tanpa penerangan di malam hari, memicu kekhawatiran pengguna jalan akan risiko kecelakaan.
Kondisi ini tidak hanya dikeluhkan warga yang melintasi jalur tersebut setiap hari, tetapi juga menjadi sorotan di media sosial. Sejumlah netizen menyampaikan kekecewaan mereka melalui kolom komentar Instagram.
"dri dlu sampai skrng tdk ad perubahaan," tulis akun @irwansya96, mengomentari unggahan terkait kondisi lampu jalan mati di akun Instagram infokejadian_pangkep.
Sementara itu, akun @garasi_motor_pangkep menuliskan kritik yang lebih tajam: "Ketika suara dapat di beli. Maka terjadilah kegelapan yang tak kunjung henti.yang dulu katanya peduli kini tak lagi di pungkiri. Yang dulu katanya berjuang tapi tak di perjuangkan. Saat ini ia hanya berfikir bagaimana cara membalikkan telapak tangan dengan mudah. Jangan menuduh dan bertanya kenapa. Silahkan menikmati hasil hati nurani yang di perjual belikan".
Sentimen serupa juga datang dari akun @aan_enzo yang menyentil kepemimpinan daerah saat ini:
"Mau tag bupatiyya malas buta mata buta hati bela gayaji anak muda 2 periode pangkep masya allah#kacau".
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Pangkep, Baharuddin, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan tim Penerangan Jalan Umum (PJU) Dishub, permasalahan utama di sektor Kalibone - Soreang terletak pada kabel bawah tanah.
Sementara saat ini, kata dia, tidak bisa dilakukan penggalian setelah pekerjaan median jalan oleh Balai Besar Jalan Nasional.
"Kami merencanakan penggantian kabel, tetapi stok saat ini sudah habis, sehingga perbaikannya harus menunggu anggaran perubahan tahun 2025," ujar Baharuddin. (Ikhlas/Iksan)
