Munafri Arifuddin, turut hadir dalam perayaan Festival Hutan Toraja yang digelar di Hutan Tandung Nanggala, Toraja Utara
Dalam sambutannya, Munafri mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh jemaat Gereja Toraja, serta menekankan pentingnya peran gereja dalam kehidupan sosial dan keagamaan di Kota Makassar. Ia juga menyampaikan rasa bangga terhadap kontribusi Gereja Toraja, yang memiliki jemaat terbesar di Makassar.
“Saya Munafri Arifuddin, Wali Kota Makassar, mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-78 kepada Gereja Toraja dan selamat melaksanakan Festival Hutan Toraja,” kata Munafri di hadapan para peserta festival.
Munafri menambahkan bahwa momen ini lebih dari sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi ajang pertemuan lintas iman, lintas daerah, dan lintas latar belakang. Ia mengingatkan bahwa nilai toleransi dan harmoni adalah pilar penting yang harus dijaga dalam masyarakat yang majemuk seperti Makassar.
"Di Kota Makassar, gereja terbesar adalah Gereja Toraja. Ini menjadi modal dasar bagi kita semua untuk bersama-sama membangun kota ini," ujar Munafri. Ia juga menegaskan bahwa perbedaan ideologi, agama, dan latar belakang tidak boleh menghalangi upaya membangun persaudaraan dan kemanusiaan.
"Makassar adalah rumah kita semua, dan kita harus menjaga persaudaraan di atas segala perbedaan," tegasnya.
Wali Kota Makassar itu mengajak seluruh warga Makassar, khususnya jemaat Gereja Toraja, untuk terus memperkuat kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. “Kami tidak pernah membedakan asal-usul, agama, atau warna kulit. Semua harus bersatu dalam harmoni keberagaman,” tambahnya.

Festival Hutan Toraja yang juga dihadiri oleh Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, menjadi kesempatan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga alam. Dalam sambutannya, Raja Juli menekankan bahwa pelibatan tokoh agama dalam upaya pelestarian lingkungan sangat krusial.
"Menjaga alam adalah bagian dari ajaran agama. Para tokoh agama memiliki peran besar dalam mengedukasi umat tentang pentingnya menjaga hutan dan alam," ujar Raja Juli.
Menteri Raja Juli juga mengungkapkan potensi besar kawasan hutan di Toraja Utara untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata berbasis kearifan lokal. Dengan pengelolaan yang baik, kawasan ini diyakini dapat menjadi contoh harmonisasi antara pelestarian alam dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Toraja Utara memiliki potensi luar biasa untuk menjadi ekowisata hutan. Jika dikelola dengan baik, ini bisa memberikan manfaat ekologis dan ekonomi bagi masyarakat sekitar," jelasnya.
Festival Hutan Toraja ini juga ditandai dengan aksi penanaman pohon sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga kelestarian alam. Aksi ini bertujuan untuk memperkuat fungsi hutan sebagai penopang kehidupan dan mengurangi risiko bencana alam, seperti banjir dan longsor.
"Gerakan penanaman pohon ini adalah langkah awal untuk memperkuat upaya pelestarian alam. Kita harus menjaga hutan sebagai bagian dari rumah bersama kita," kata Munafri.
Sebagai penutup, kegiatan ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. (Ikhlas/ Azhar)