Iklan

Iklan

SIKOPANG, Jurus Baru Pemkot Makassar Atasi Banjir Musiman

22 Juni 2025, 6:47 PM WIB Last Updated 2025-06-22T10:47:17Z


Bersih-Bersih Drainase dari sampah dan  lumpur di Jalan Urip Sumoharjo

RAKYATSATU.COM, MAKASSAR, — Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat upaya penanganan banjir musiman yang menjadi persoalan rutin saat curah hujan tinggi. Sejumlah titik krusial seperti Jalan Urip Sumoharjo tepat di depan Kantor Gubernur Sulsel hingga kawasan Jalan AP Pettarani, menjadi perhatian utama.


Sebagai langkah konkret, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar kembali menggelar aksi kerja bakti lintas instansi bertajuk SIKOPANG (Kolaborasi Stakeholder dalam Penanganan Genangan), Minggu (22/6/2025), di Jalan Urip Sumoharjo. Program ini menjadi bagian dari strategi terintegrasi untuk mengurai penyebab genangan dan meningkatkan kapasitas saluran drainase.


Kepala Dinas PU Kota Makassar, Zuhaelsi Zubir, menjelaskan bahwa SIKOPANG merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah daerah, instansi vertikal, dan masyarakat. “Persoalan banjir tidak bisa diselesaikan secara parsial. Diperlukan kekuatan bersama,” ujarnya.


Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 278 personel Satgas Drainase dikerahkan, dibantu tim dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang serta Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel. Fokus utama adalah pembersihan saluran air dari sampah, lumpur, dan sedimen yang kerap menjadi penyebab penyumbatan.


Selain pengerukan, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.


“Saluran yang bersih akan meminimalkan risiko banjir. Ini bukan sekadar aksi fisik, tapi juga upaya membangun kesadaran kolektif,” kata Zuhaelsi.


Tak hanya kerja bakti, Pemkot Makassar juga memperbarui infrastruktur penanggulangan banjir. Salah satu langkah penting yakni penggantian pompa air di ujung Jalan Andi Djemma, yang selama ini berfungsi mengalirkan air dari saluran drainase ke kanal.


Pompa lama yang hanya berkapasitas 25 kubik dianggap tak lagi memadai, mengingat curah hujan kini jauh lebih tinggi dibanding masa perencanaannya. Melalui anggaran perubahan APBD 2025 senilai sekitar Rp 1 miliar, pemerintah mengganti dengan pompa berkapasitas 425 kubik.


“Pompa ini akan sangat membantu memindahkan air dengan cepat saat saluran meluap,” jelas Zuhaelsi.


Namun demikian, ia menambahkan bahwa persoalan genangan tidak hanya berasal dari buruknya saluran, melainkan juga faktor pasang air laut yang sering terjadi bersamaan dengan hujan deras. Kombinasi keduanya membuat air tak mampu mengalir optimal.


Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan bahwa program seperti SIKOPANG adalah bagian dari komitmen bersama dalam membangun kota yang tangguh terhadap perubahan iklim dan bencana.


“Kami tidak ingin melihat genangan air berlama-lama mengganggu aktivitas warga. Titik-titik rawan akan terus jadi prioritas kami,” ujarnya.


Pemerintahannya bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham bertekad menangani banjir dengan cepat dan tepat. Tak hanya mengandalkan pengerukan dan pompa, pendekatan kolaboratif juga diperkuat agar masyarakat ikut menjadi bagian dari solusi.


“Kami ingin Makassar lebih siap menghadapi musim hujan, bukan hanya dari sisi teknis, tapi juga dari sisi budaya dan kesadaran lingkungan,” tegas Munafri. (Ikhlas/ Azhar)

Komentar

Tampilkan

  • SIKOPANG, Jurus Baru Pemkot Makassar Atasi Banjir Musiman
  • 0

Terkini

Iklan