Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Gemah Hijriyah yang digelar selama tiga hari, 26–28 Juni 2025, dan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat, termasuk BKMT, santri TK/TPA, pelajar madrasah, dan siswa SMA/sederajat dari seluruh kecamatan di Bone.
Pawai ini menjadi ajang unjuk kreativitas. Para peserta tampil dengan aneka busana, mulai dari pakaian muslim, kostum ihram dan haji, hingga baju adat dan busana karnaval. Bahkan ada yang tampil heboh dengan kacamata hitam dan atribut nyentrik lainnya. Beberapa kelompok membawa rebana dan melantunkan salawat sambil membawa bendera, slogan, dan spanduk bertema Islami.
Asisten III Setda Bone, Drs. H. A. Yusuf, S.IP., M.H., mewakili Bupati Bone, secara resmi melepas rombongan pawai. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta yang turut menyukseskan kegiatan syiar Islam ini.
“Tahun Baru Islam adalah momentum refleksi dan hijrah menuju kehidupan yang lebih baik. Mari kita jadikan momen ini sebagai sarana memperkuat persatuan dan kesatuan umat,” ujar Andi Yusuf.
Pawai ini juga dinilai oleh dewan juri berdasarkan beberapa aspek, yakni kekompakan, kesesuaian kostum dengan tema, kreativitas, dan jumlah peserta dari tiap kelompok.
Ketua DPD BKPRMI Bone sekaligus penanggung jawab kegiatan, Hasbullah, S.Pd.I., M.Pd.Gr., mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan menghidupkan kembali semangat menyambut Tahun Baru Islam, terutama bagi generasi muda.
“Kita ingin memperkenalkan kembali makna Tahun Baru Hijriah kepada anak-anak TPA dan para orang tua, bahwa ini adalah tahun baru umat Islam, bukan sekadar momen yang lewat begitu saja,” jelas Hasbullah.
Selain Pawai Hijriah, Gemah Hijriyah 2025 juga diramaikan dengan berbagai lomba bernuansa Islami seperti menggambar dan mewarnai untuk santri TKA–TPA, salawat antar majelis taklim, hafalan Juz 30, tartil, adzan, serta lomba lagu solo khusus remaja masjid dan Rohis SLTA. (Ikhlas/Sugi)