RAKYATSATU.COM, SELAYAR - Prof. Dr. Muhammad Sabri AR, M.A., akademisi nasional asal Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, tampil sebagai pembicara utama dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia (Div Humas Polri). Acara ini digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 23 Juni 2025.
FGD kali ini mengangkat tema “Meningkatkan Integritas dan Profesionalisme Polri melalui Penguatan Internalisasi Tribrata dan Catur Prasetya dalam Menghadapi Tantangan Global Menyongsong Indonesia Emas 2045.” Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Pengelolaan Informasi dan Data (Karo PID) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Tjahyo Saputro, dan menghadirkan sejumlah narasumber nasional dari kalangan akademisi dan pejabat tinggi Polri.
Dalam paparannya, Prof. Sabri yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI), menekankan pentingnya penguatan etika dan jati diri Bhayangkara melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila dan semangat Tribrata.
“Tribrata bukan sekadar semboyan, melainkan harus menjadi jiwa dan napas hidup setiap insan Bhayangkara. Nilai-nilai Pancasila harus hadir nyata dalam sikap, perilaku, dan pelayanan Polri terhadap masyarakat guna menjawab tantangan global dan memperkuat kepercayaan publik,” tegas Prof. Sabri.
FGD ini juga diikuti secara daring oleh jajaran Satuan Polres Kepulauan Selayar melalui fasilitas video conference di Mapolres Selayar, Jl. Robert Wolter Monginsidi, Benteng. Kapolres Selayar, AKBP Adnan Pandibu, SH, S.I.K, memimpin langsung partisipasi jajaran Polres didampingi Wakapolres Kompol Kaharuddin, SE, SH, M.M., serta para pejabat utama.
Selain unsur internal Polri, FGD turut melibatkan tokoh masyarakat, akademisi, dan mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah mantan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH, yang mewakili Muhammadiyah, tokoh agama H. Muhammad Natsir, serta dosen dan mahasiswa dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah (ITSBM) Selayar.
Sebagai informasi, Prof. Dr. Muhammad Sabri AR, M.A., lahir di Selayar pada tahun 1971. Ia dikenal luas sebagai pemikir kebangsaan dan tokoh pendidikan nasional yang konsisten mengembangkan kajian Pancasila dalam berbagai forum akademik, sosial, dan kenegaraan. Saat ini, ia juga menyandang gelar Maheswara Utama sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam memperkuat ideologi negara.
FGD ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang menghasilkan berbagai rekomendasi strategis dalam membangun karakter Bhayangkara Indonesia yang berintegritas, profesional, dan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa menuju 2045. (Ikhlas/M. Daeng Siudjung)
