Iklan

Iklan

Mayat Bahri Ditemukan Mengapung di Sungai Cenrana, Diduga Pelaku Penganiayaan

08 Juni 2025, 4:59 PM WIB Last Updated 2025-06-08T08:59:06Z

Polisi saat mengevaluasi mayat Bahri (37), nelayan asal Dusun II Desa Pallae

RAKYATSATU.COM, BONE – Warga Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, digegerkan oleh penemuan sesosok mayat pria mengapung di aliran Sungai Cenrana, perbatasan Desa Watu dan Nagauleng, Minggu pagi, 8 Juni 2025. Mayat tersebut belakangan diketahui sebagai Bahri (37), nelayan asal Dusun II Desa Pallae, yang juga diduga sebagai pelaku penganiayaan berat terhadap seorang warga setempat.

Penemuan mayat itu bermula dari seorang mahasiswa, Rifal (21), yang tengah dalam perjalanan menuju empang untuk memancing. “Saat saya lewat di belakang rumah Haji Sarif, saya lihat ada mayat telungkup di air. Saya langsung lari panggil warga,” kata Rifal kepada petugas.

Polisi dari Polres Bone tiba di lokasi sekitar pukul 10.30 WITA bersama Tim Inafis. Proses evakuasi dilakukan bersama warga. Jenazah Bahri kemudian dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans Puskesmas Cenrana.

Bahri terakhir kali terlihat pada Jumat malam, sehari setelah insiden penikaman terhadap Haji Sainuddin bin Lawing di Desa Pallae. Korban penganiayaan itu mengalami luka serius akibat sabetan senjata tajam dan kini masih menjalani perawatan.

“Kami menduga Bahri adalah pelaku dalam insiden penganiayaan tersebut. Ada indikasi ia mengidap gangguan jiwa,” ujar Kepala Seksi Humas Polres Bone, IPTU Rayendra Muchtar,

Dugaan sementara, Bahri sengaja mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke sungai usai melakukan penganiayaan. Namun polisi belum mengambil kesimpulan final. Keluarga Bahri menolak jenazahnya diautopsi dan menandatangani surat pernyataan resmi.

“Penyelidikan akan terus kami lanjutkan untuk memastikan seluruh kronologi dan motif di balik peristiwa ini,” kata Rayendra. (Ikhlas/Sugi) 
Komentar

Tampilkan

  • Mayat Bahri Ditemukan Mengapung di Sungai Cenrana, Diduga Pelaku Penganiayaan
  • 0

Terkini

Iklan