Iklan

Iklan

Dinkes Maros Luncurkan Strategi SIPAKATAU untuk Tangani TBC dengan Pendekatan Budaya

26 Juni 2025, 11:14 PM WIB Last Updated 2025-09-22T15:15:49Z


RAKYATSATU.COM, MAROS
-Dinas Kesehatan Kabupaten Maros terus berinovasi dalam menangani kasus Tuberkulosis (TBC). Mereka meluncurkan strategi baru yang dinamakan "SIPAKATAU", yang bertujuan untuk mempercepat pencegahan dan penanganan TBC dengan pendekatan yang lebih humanis dan melibatkan semua pihak.


Peluncuran strategi ini dilakukan pada Rabu, 26 Juni 2025, di Hotel Grandtown, Mandai. Acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pejabat daerah, camat, kepala desa, lurah, serta kader kesehatan dari tingkat desa dan kelurahan.


Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa SIPAKATAU mengusung nilai kearifan lokal. "SIPAKATAU" berasal dari bahasa Bugis yang berarti saling menghargai dan memanusiakan manusia. Program ini tidak hanya bertujuan untuk pencapaian teknis, tetapi juga untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung penderita TBC.


Yunus menambahkan bahwa Kabupaten Maros masih menghadapi tantangan besar dalam pengendalian TBC. Berdasarkan data 2024, tingkat penemuan kasus TBC di Maros baru mencapai 55% dari target nasional, sementara tingkat kesembuhan hanya 30,32%.


“Kami ingin melibatkan lebih banyak orang, terutama anak muda, dalam gerakan SIPAKATAU. Ini agar penanganan TBC bisa lebih cepat dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.


SIPAKATAU juga sejalan dengan program pemerintah pusat, di mana Presiden Prabowo Subianto telah meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah untuk memerangi TBC.


Selain fokus pada pelayanan kesehatan, SIPAKATAU juga mengedepankan edukasi masyarakat. Salah satunya melalui pembentukan "Pojok Sipakatau" di setiap Puskesmas. Pojok ini berfungsi sebagai pusat informasi, deteksi dini, dan konseling terkait TBC.


Dinkes Maros juga melibatkan kalangan anak muda sebagai Duta SIPAKATAU yang akan menyebarkan informasi tentang TBC lewat media sosial.


“Inti dari SIPAKATAU adalah bagaimana kita memperlakukan pasien TBC dengan penuh empati, bukan diskriminasi. Dukungan dari lingkungan sekitar sangat penting untuk kesuksesan pengobatan,” tutup Yunus. [Ikhlas/Arul]

Komentar

Tampilkan

  • Dinkes Maros Luncurkan Strategi SIPAKATAU untuk Tangani TBC dengan Pendekatan Budaya
  • 0

Terkini

Iklan