 |
| Sesi foto bersama para pelajar peringkat terbaik dengan para guru pembina. |
RAKYATSATU.COM, BONE - Suasana haru dan penuh kebahagiaan mewarnai pelepasan 149 siswa kelas IX UPT SMP Negeri 3 Watampone pada Senin, 2 Juni 2025. Bertempat di halaman sekolah, acara yang digelar secara sederhana ini menjadi momen penutup masa belajar sekaligus awal dari perjalanan baru para siswa.
Acara diawali pembacaan SK kelulusan oleh Darmawati, S.Pd. Sebanyak 149 siswa dinyatakan lulus 100 persen. Isak haru sempat pecah saat para siswa menyalami para guru dalam prosesi sungkeman.
Sebagai bentuk apresiasi, pihak sekolah menyerahkan piagam penghargaan kepada 10 siswa terbaik dan sejumlah siswa berprestasi di bidang organisasi dan ekstrakurikuler.
Amila Masfufah, Ketua Panitia sekaligus perwakilan Komite Sekolah, menyampaikan rasa bangga atas capaian siswa. Ia menyebut sinergi antara guru dan orang tua sebagai kunci sukses pendidikan di sekolah tersebut.
Kepala UPT SMPN 3 Watampone, Andi Sugiana, S.Pd., M.Pd., turut menyampaikan terima kasih kepada para orang tua atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolah.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran orang tua. Terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan selama ini,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Camat Tanete Riattang Timur, Andi Muhammad Iqbal Walinono, mengapresiasi kelulusan siswa yang mencapai 100 persen. Ia juga memberikan pesan penting kepada orang tua dan alumni.
 |
| Camat Tanete Riattang Timur Andi Muhammad Iqbal Walinono didampingi Kepala UPT SMP Negeri 3 Watampone Andi Sugiana saat menyerahkan piagam penghargaan dan pemasangan selempang kepada pelajar terbaik dan berprestasi. |
“Jangan memanjakan anak dengan sepeda motor dan handphone. Itu bisa merusak fokus belajar dan masa depan mereka,” katanya.
Iqbal juga mengingatkan siswa untuk terus menghormati guru dan mengutamakan membahagiakan orang tua. “Anak-anak sekolah untuk membanggakan orang tua. Hormati mereka, itu yang utama,” pesannya.
Acara diakhiri dengan prosesi sungkeman. Para siswa bersimpuh di hadapan para guru. Tangis pecah, peluk hangat mewarnai perpisahan yang emosional itu. (Ikhlas/sugi)
