RAKYATSATU.COM, MAKALE - Kepergian Nelson Turu Allo, remaja 17 tahun asal Bo'ne Buntusisong, Makale Selatan, meninggalkan duka dan tanda tanya. Keluarga meyakini, kematian anak ketiga dari pasangan Yohanis Ranggetua (47) dan Ludia Paonganan (40) ini bukanlah hal wajar.
Nelson ditemukan tak bernyawa pada malam hari, Selasa, 11 Maret 2025, hanya sekitar 100 meter dari rumah kosnya di kawasan Manggasa, Makale. Yang pertama menemukan jasadnya adalah sepupunya sendiri, berinisial F, setelah dilakukan pencarian oleh keluarga.

Namun, yang membuat keluarga curiga, menurut kuasa hukum mereka Joni Paulus, SH, terdapat kejanggalan pada bagian leher korban. "Keluarga menyampaikan kepada kami bahwa almarhum selama ini dikenal baik, tidak pernah punya masalah, dan tidak menunjukkan tanda-tanda depresi," ujar Joni kepada media, Senin, 26 Mei 2025.
Joni, yang akrab disapa Jopal, menegaskan bahwa motif kematian korban masih misterius. “Ada banyak kejanggalan yang patut didalami. Kami minta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana ini,” katanya.
Kepolisian sendiri telah menggandeng tim Forensik Polda Sulsel dan melakukan autopsi. Hasil awal menyebutkan bahwa Nelson meninggal akibat gantung diri. Namun pihak keluarga belum sepenuhnya menerima kesimpulan tersebut.
“Jika memang demikian, harus dibuka secara transparan. Tapi jika ada unsur lain, maka harus diungkap demi keadilan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tambah Joni.
Kasus ini pun menjadi perhatian publik di Tana Toraja, terutama karena karakter almarhum yang dikenal pendiam dan ramah. (Ikhlas/Ainul)