Iklan

Iklan

Merasa Dilecehkan, Sejumlah Kades/Lurah Datangi Kantor UPT Pertanian Mare, Sekcam Mare : Jangan Seenaknya Bicara

27 Mei 2025, 8:03 PM WIB Last Updated 2025-05-27T12:03:54Z

Sejumlah Kades/Lurah saat mendatangi kantor UPT Pertanian Mare/ Foto : Rasul

RAKYATSATU.COM, BONE
- Sekretaris Camat (Sekcam) Mare, Sainal Abidin dan sejumlah Kepala Desa (Kades)/Lurah di Kecamatan Mare Kabupaten Bone merasa geram dan murka atas pernyataan Kepala UPT Pertanian Mare Kabupaten Bone, Passamula saat dihubungi RAKYATSATU.COM, terkait konfirmasi dugaan pembayaran bantuan alsintan dari Kementan RI dan pembentukan kelompok tani di desa/Kelurahan, Selasa (27/5/2025).


Ketika Passamula dihubungi via handphone, dirinya membantah adanya dugaan pembayaran bantuan alsintan yang dibagi ke kelompok tani.


"Saya menyatakan bahwa tidak pernah menerima uang dari kepala desa maupun masyarakat penerima bantuan alsintan. Dan pembentukan kelompok tani, biar tidak melalui Kepala Desa/Lurah, bisa langsung ke kantor saya sebab SKnya tidak dibuat oleh kepala desa/lurah jadi tak perlu diketahui kepala desa/lurah. Demikian pula proposal, bisa langsung ke kantor saya tanpa perlu ke kepala desa/lurah," jelas Passamula.


Pernyataan Passamula melalui sambungan handphone tersebut didengar langsung oleh sejumlah kades dan lurah serta Sekretaris Camat Mare, Sainal Abidin. 


Pernyataan itu pun memancing emosi Sekcam Mare dan beberapa kades serta lurah yang ada di pojok santai kantor Pemerintahan Kecamatan Mare. 


"Wah Pak Passamula jangan seenaknya bicara. Darimana dasarnya pembentukan kelompok tani kalau bukan dari kades/lurah. Kalau benar seperti apa yang dikatakan Pak Passamula maka mulai sekarang tidak perlu Kades/Lurah mengurusi petani dan biarkan langsung ke UPT Pertanian Mare," geram Sainal Abidin. 


Hal senada juga dikemukakan Kepala Desa Lapasa H. Andi Arifuddin, Kades Telluboccoe, Kades Mattampawalie Andi Wawan, Kades Pattiro, Kades Batugading, Kades Lappaupang, Kades Mario, Kades Sumaling, dan Kades Cege serta Kades Data


"Jadi apa gunanya kami ini di desa jika kami kepala desa tidak memiliki peranan dalam pembentukan kelompok tani di desa kami. Saya tidak terima pernyataan tersebut yang terkesan merendahkan dan melecehkan kami kepala desa/lurah," tegas H. Andi Arifuddin, yang diiyakan para Kades yang ada di tempat tersebut. 


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah Kepala Desa dan Lurah bahwa ada kelompok tani yang terbentuk di desanya tanpa sepengetahuannya.


"Seperti saya, kok tiba-tiba ada kelompok tani yang saya tidak tau kapan terbentuknya? Dan bahkan kelompok tani tersebut (istrinya Passamula) dapat bantuan alsintan padahal saya tidak tau kapan terbentuk," ujar Kades Batugading, Arifai.


Terkait bantuan alsintan yang diduga dipungut bayaran berkisar Rp. 4 juta sampai Rp. 10 juta (ini hand traktor) bahkan diungkapkan pula jika alsintan sejenis traktor jonder berkisar Rp. 90 juta hingga Rp. 150 juta.


"Saya punya warga mengakui membayar Rp. 150 juta untuk mendapatkan bantuan alsintan traktor jonder," ujar H. Andi Arifuddin. 


"Kalau saya, saat itu ada wargaku yang ada ke kantor dengan membawa proposal permohonan hand traktor untuk ditandatangani, tetapi disuruh perbaiki oleh sekdes saya sebab nomornya 001 semua dan tahunnya 2024, padahal sudah tahun 2025. Pada saat itu, warga saya mengakui dan bercerita bahwa proposalnya dibuatkan di kantor UPT Pertanian Mare dan pada saat pembuatan proposal kata wargaku ditawarkan kalau mauki jonder maka harganya sekitar Rp. 90 juta sampai Rp. 150 juta. Kalau hand traktor harganya sekitar Rp. 10 juta," tutur Kades Mario, Andi Suarda menirukan cerita warganya.


Lain halnya pengakuan Kades Cege, Adli. "Sudah 2 anggota yang tanya itu ketua kelompok tani katanya membayar Rp. 1O juta.. Cuman yang diksih belum jelas ke siapa. Mau ditelusuri lebih dalam lagi, tapi pernyataannya sudah ada nabayar, ini menandakan dan bukti adanya pembayaran," ujar Aldi.


Beredar informasi, jika yang mengerjakan proposal permohonan bantuan di Kantor UPT Pertanian Mare adalah orang dekatnya Kepala UPT Pertanian Mare. 


Bahkan para kades/lurah di Kecamatan Mare mendatangi kantor UPT Pertanian Mare namun Passamula tidak ada di kantornya. Olehnya itu, para kades/lurah tersebut akan menemui langsung Bupati Bone dan rencananya akan didampingi Sekcam Mare, untuk membahas bahwa keberadaan Passamula di UPT Pertanian Kecamatan Mare mulai meresahkan kades/lurah. [Ikhlas/Rasul]



Komentar

Tampilkan

  • Merasa Dilecehkan, Sejumlah Kades/Lurah Datangi Kantor UPT Pertanian Mare, Sekcam Mare : Jangan Seenaknya Bicara
  • 0

Terkini

Iklan