![]() |
Pengalungan pita dan penyerahan ijazah kelulusan kepada santri MDT oleh Kakan Kemenag Bone Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd bersama Kasi PD Pontren H. Salahuddin, S.Ag. |
RAKYATSATU.COM, BONE - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, Dr. H. Abdul Rafik, M.Pd secara resmi mengukuhkan 85 santri lulusan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dalam sebuah acara tasyakuran yang digelar di Aula Kantor Kemenag Bone, Minggu (19/5/2025).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) bekerja sama dengan Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Bone. Para santri berasal dari sembilan lembaga MDT yang tersebar di Kabupaten Bone.
Ketua panitia, Dr. Sitti Sakiah, S.Ag., M.Pd.I, dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada Kakan Kemenag Bone atas kehadirannya memberikan motivasi kepada para santri di tengah kesibukannya.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran beliau, terlebih ini hari libur. Kehadiran ini menjadi bukti kecintaan beliau terhadap pendidikan agama,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi PD Pontren, Salahuddin, S.Ag., menekankan pentingnya peran MDT sebagai pelengkap pendidikan keagamaan yang diperoleh di sekolah formal.
“Madrasah diniyah ini menjadi suplemen penting dalam membentuk karakter dan pemahaman agama anak. Terima kasih kepada para guru dan orang tua yang mendukung penuh pendidikan ini,” tuturnya.
Kepala Kemenag Bone, Dr. H. Abdul Rafik, menyampaikan bahwa pendidikan di MDT bukan hanya melahirkan anak-anak cerdas, tetapi lebih penting lagi, anak-anak yang berakhlak baik.
“Kita tidak hanya mencetak anak pintar, tetapi anak yang baik. Karena anak yang baik pasti cerdas, namun sebaliknya belum tentu. Dan keberhasilan anak-anak hari ini tak lepas dari peran besar orang tuanya, terutama para ibu,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan orang tua untuk terus mengawal anak-anak dari pengaruh negatif, terutama penggunaan gawai (HP) yang tidak terkontrol.
“Pengawasan terhadap anak mutlak diperlukan, terutama dari dampak teknologi dan budaya luar yang dapat merusak masa depan anak,” tambahnya.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia memberikan piagam kepada sepuluh santri terbaik dari seluruh peserta penamatan.
Acara ini turut dihadiri Ketua FKDT Kabupaten Bone, Sultani, para pengurus panitia, orang tua santri, serta seluruh santri peserta penamatan. (Ikhlas/Sugi)