Kades Cege M. Adli (baju merah) dan Babinsa Cege, Serka Hamdan saat membantu masyarakat menanam jagung/ Foto : Rasul
RAKYATSATU.COM, BONE - Jagung merupakan jenis tanaman pangan yang menghasilkan karbohidrat. Tanaman jagung menjadi bahan pangan pokok di sebagian belahan dunia. Selain itu, jagung juga menjadi bahan pangan olahan, misalnya minyak jagung, bahan dasar tepung maizena, bioenergi, bahan kosmetik, hingga untuk kebutuhan pangan ternak.
Seperti halnya di Desa Cege Kecamatan Mare Kabupaten Bone, saat ini masyarakat ramai-ramai menanam jagung, bersama Kepala Desa M. Adli dan Babinsa Cege, Serka Hamdan.
Kepala Desa (Kades) Cege, M. Adli menuturkan bahwa hal yang paling penting sebelum memulai menanam jagung adalah memilih bibitnya.
"Kita harus pastikan bibit jagung yang dipilih memiliki kualitas unggul atau merek terkenal yang bisa didapatkan di kios pertanian. Namun demikian, kalau kamu memilih bibit dari tanaman jagung, maka bibit itu diambil dari batang jagung yang memang berkualitas, besar, sehat serta bebas dari hama dan penyakit," ujar M. Adli, Jumat (22/12/2023).
"Harus menyeleksi benih jagung penuh teliti agar hasilnya optimal. Pilihlah benih jagung hibrida, lalu sesuaikan dengan musimnya. Selain itu, lakukan perlakuan benih dengan insektisida marshal dan fungisida dimetomorf seperti renon, acrobat, dan sirkus. Itu berguna untuk mencegah penyakit bulai serta hama ulat tanah atau semut," jelasnya lagi.
Hal senada dikemukakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Cege, Serka Hamdan. Bahkan ia mengemukakan bahwa penanaman jagung ini bagian dari ketahanan pangan yang merupakan salah satu tugasnya sebagai Babinsa.
"Apa yang kami lakukan saat ini (menanam jagung) adalah bagian dari ketahanan pangan. Selain itu, mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidurnya agar tidak dibiarkan begitu saja supaya bisa menghasilkan dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," jelas Serka Hamdan.
"Kemudian, jagung menjadi peluang pakan ternak yang cukup besar disamping harganya mahal. Jadi kami selalu mengajak masyarakat memanfaatkan lahan tidurnya dengan ditanami palawija, cabai, pisang dan nanas atau tanaman lainnya yang memiliki nilai ekonomi maupun obat," pungkasnya. [Ikhlas/Rasul]