Suasana alot, Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Bone yang dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Bone, Kamis (13/4/2023)/ Foto : Sugi
RAKYATSATU.COM, BONE - Direktur RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone dr. H.A. Muh. Syahrir, M.Kes menangis meminta maaf kepada masyarakat dan juga kepada anggota Dewan Komisi IV serta perwakilan pembawa aspirasi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bone.
Permintaan maaf itu disampaikan pimpinan RSUD Tenriawaru itu pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Bone yang dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Bone, Kamis (13/4/2023).
RDPU tersebut dihadiri seluruh anggota Komisi IV DPRD Bone serta pihak terkait dan Perwakilan PMII Bone.
Rapat tersebut digelar dalam rangka menindaklanjuti aspirasi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Bone yang telah melakukan aksi demonstrasi di halaman gedung RSUD Tenriawaru Bone.
Dalam kesempatan itu Direktur RSUD Tenriawaru meminta maaf karena adanya permasalahan terkait pelayanan yang menuai kritik karena dianggap bertentangan dengan program Pelayanan Kesehatan Berbasis Universal Health Coverage (UHC) yang telah diprogramkan oleh pemerintah itu.
"Terkait masalah-masalah yang terjadi di Rumah Sakit itu sebelumnya saya atas nama seluruh pegawai Rumah Sakit minta maaf karena teman-teman kami masih belum memberikan terbaik, dari sisi manfaatnya mungkin masyarakat kita belum merasakan maksimal," ucap dr. A. Muh. Syahrir sembari suaranya bergetar menahan tangis.
"Tapi yakin dan percaya bahwa kami tidak ada niat untuk tidak melayani secara UHC atau tidak memberikan pelayanan secara maksimal pada masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bone drg Yusuf Tolo menanggapi bahwa permasalahan terjadi itu murni persoalan layanan yang dianggap gagal.
"Kejadian kemarin itu kegagalan, mohon maaf saja, berpisah dengan UHC yang kita ingin sukseskan, gagal karena butuh rujukan, gagal karena disuruh dulu pulang, gagal karena sistem yang tidak bisa menjawab kebutuhan masyarakat saat ini," ungkap Yusuf.
"Jadi saya kira kehadiran kita disini berkomitmen untuk lebih baik kedepan. Saya setuju filosofinya bukan mencari siapa yang salah dan benar tapi ini adalah petunjuk bagi kita bahwa perlu diperbaiki jangan sampai masuk lagi dalam lobang yang sama," kata Yusuf.
Pada kesempatan sama, Ketua Cabang PMII Bone Nirwan Tifta mengatakan RDPU ini menjadi tindaklanjut apa yang menjadi aspirasi mahasiswa sebelumnya.
"Kritikan yang disampaikan dari PMII kronologinya bahwa kami melihat Rumah Sakit ini ada beberapa kejanggalan, jadi perlu dilakukan evaluasi dan dilakukan perbaikan," pinta Nirwan tegas.
Selain itu persoalan yang PMII tuntut adalah transparansi UHC karena sudah banyak pertanyaan setelah ada demonstrasi.
Hadir memimpin rapat A. Ryad Baso Padjalangi selaku Ketua Komisi IV mengatakan, RDPU ini bukan untuk mencari siapa yang salah atau siapa yang benar, melainkan mencari solusi agar hal ini tidak terulang lagi.
"Jadi pada dasarnya tentu saja hal ini tidak lebih dari pada komunikasi yang dibangun untuk hasil yang lebih baik," harapnya.
Adapun hasil dari RDPU itu, pihak Komisi IV DPRD Bone masih menunggu hasil pelaporan dari pemeriksaan internal oleh tim yang telah dibentuk. [Ikhlas/Sugi]