Hal itu terbukti, menjelang Hari Raya Qurban Idul Adha 1441 H/2020 M, belum cukup sebulan (dari akhir Juli hingga awal Juli 2020) sudah lebih dari 4000 ekor sapi yang terjual terdistribusi keluar Kabupaten Bone dan kesemuanya sapi tersebut merupakan hasil ternak warga Kabupaten Bone.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bone, dr Aris Handono, mengatakan bahwa target untuk penjualan sapi ternak warga tersebut hingga masuk Hari Raya Qurban (lebaran Idul Adha) berkisar 5000 ekor.
Tujuan distribusi sapi tersebut, terutama yang dijual di pasar ternak sapi adalah pulau Kalimantan, Kota Makassar dan Malili Kabupaten Luwu Utara dengan harga berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta.
"Saat ini pangsa pasar ternak sapi sangat jelas sehingga perlu ditingkatkan produksi ternak sapi di Kabupaten Bone agar dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan penghasilan masyarakat," harap dr Aris Handono.
Sementara itu salah seorang peternak sapi, Firman warga Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone mengaku sangat bersyukur dengan fasilitas pasar hewan Qurban yang disiapkan Dinas Peternakan Bone, mulai dokumen dan pemeriksaan kesehatan sehingga dapat menjual sapi ternaknya dengan harga yang bagus.
Dari pantauan Rakyatsaru.com, di pasar Hewan Qurban, perlakuan para petugas peternakan sebelum didistribusi sapi warga yang masuk di pasar hewan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan uji sample darah, setelah dinyatakan layak jual baru diangkut keatas kendaraan truk. (Rasul)