Iklan

Iklan

Pelajar SD di Bone Bakal Miliki Kartu Siswa Berbasis Data dan Pembayaran Non Tunai

11 Juli 2020, 12:17 AM WIB Last Updated 2020-07-10T16:17:57Z

Sejumlah Kepala UPT SD saat menemui Alfian T Anugrah untuk meminta tolong terkait pengadaan Id Card pelajar berbasis komputer

RAKYATSATU.COM, BONE
- Para pelajar atau peserta didik khususnya Sekolah Dasar (SD/sederajat) di Kabupaten Bone yang selama ini hanya memiliki kartu pelajar atau Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dari bahan kertas biasa, untuk Tahun Ajaran baru 2020 ini, bakal memiliki kartu siswa/pelajar (id card) berbasis data dan multi fungsi seperti dipakai untuk belanja di kantin sekolah.


Kartu pelajar/NISN para siswa SD/sederajat di Kabupaten Bone yang nantinya berupa Id Card tersebut akan didesain khusus yang berguna untuk menyimpan data pelajar pemiliknya dan juga sebagai alat belanja/pembayaran di kantin sekolah.


Sebagaimana dikemukakan oleh Direktur CV Patappulo, Alfian T Anugrah yang akan membantu para sekolah dasar di Kabupaten Bone untuk pengadaan kartu pelajar berbasis data dan multi fungsi tersebut.


Alfian T Anugrah yang juga Ketua Umum Aliansi LSM Kabupaten Bone (ALB) ini menjelaskan bahwa, dengan adanya nanti Id Card/kartu pelajar berbasis data dan multi fungsi tersebut maka pelajar dapat mengetahui Data Pribadi miliknya lewat komputer.


Selain itu, Id Card/Kartu Pelajar tersebut digunakan untuk belanja di kantin sekolah sehingga meminimalisir peserta didik yang jajan diluar sekolahnya. Dengan demikian, disamping kantin sekolah dapat lebih produktif, juga kesehatan dan keselamatan para pelajar khususnya murid/pelajar SD dapat terjamin karena tidak lagi bisa belanja di luar sekolah.


"Kartu siswa ini yang juga bisa menjadi  alat pembayaran belanja jajanan di sekolah yang dimana ini bisa mengawasi makanan dan minuman yang sehat untuk mereka (siswa) karena tempat belanjanya ditempat tertentu dilingkungan sekolah. Apalagi menghadapi new normal nantinya didalam protokolernya menggunakan alat pembayaran non tunai," ungkap Alfian.


"Hanya dengan selembar Id Card maka data pelajar sudah dapat diketahui serta menjadi alat bayar di koperasi dan atau kantin sekolah yang nota bene dapat menghemat pengeluaran/biaya jajan siswa," jelas Alfian.


Alfian menambahkan bahwa, id card yang berfungai juga sebagai alat bayar ini sejalan dengan protokoler new normal, dimana pemerintah menghimbau agar masyarakat menggunakan alat bayar non tunai karena saat ini di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 rentan berbakteri maupun bervirus.


Kemudian tidak hanya itu, dengan id card tersebut mendukung nilai kewirausahaan sekolah yang mana merupakan salah satu point penting penilaian sekolah prestasi.


"Jadi saya kira para kepsek khususnya di Bone menyambut program ini yang kemudian bisa menggunakan dana BOS apalagi tahun ini penyerapan anggaran dana BOS berpotensi kurang karena disebabkan proses belajar di rumah sehingga banyak kegiatan sekolah yang tak terlaksana," tambah Alfian.


Hal senada diungkapkan oleh salah seorang Kepala UPT SD yang ada di Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone, Muh Aras. Menurutnya pula, dengan kartu pelajar yang berupa Id Card yang dilengkapi dengan alat penampung data dan pembayaran non tunai tersebut sangat membantu peserta didik dan pihak sekolah.


"Selama ini kartu pelajar hanya berisi nama dan NISN sehingga datanya harus manual dan itu tentu memiliki kelemahan. Kemudian dengan dilengkapi juga alat pembayaran non tunai yang hanya berlaku di koperasi atau kantin sekolah, sehingga siswa mudah dikontrol saat jam istirahat karena mereka itu tidak keluar lagi dari pekarangan/halaman sekolah dan apabila belanja di koperasi atau kantin sekolah maka tentu faktor kesehatan lebih terjamin," jelas Muh Aras.


Ia juga menambahkan bahwa dirinya dan para Kepala UPT SD sebenarnya dari dulu menginginkan Id Card pelajar yang dapat menyimpan data pelajar sekaligus pembayaran non tunai namun pada saat itu dirinya bersama rekan-rekannya belum memiliki jaringan.


Akhirnya ia pun menceritakan id card pelajar tersebut ke Alfian dan Alfian T Anugrah pun siap membantu.


"Dari dulu sebenarnya kami ingin kartu pelajar itu berupa Id card yang berbasis data dan dapat digunakan pembayaran non tunai. Akhirnya kami sepakat untuk minta tolong sama adik Alfian," pungkasnya.


Sementara itu secara terpisah, Ketua Lembaga Pemerhati Pendidikan dan Peduli Lingkungan Hidup (LP2LH) Sulawesi Selatan, Andi Syamsul Alam, sangat mengapresiasi pengadaan id card pelajar berbasis data dan multi fungsi.


Menurutnya dengan memiliki Kartu Siswa / Kartu NISN berbasis data mempunyai banyak sekali manfaat dan keuntungan buat siswa-siswi, antara lain merupakan Identitas siswa sebagai pelajar yang masih aktif mengikuti pendidikan di sekolah untuk mempermudah anak-anak kita mendapatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan pihak pemerintah maupun swasta untuk pelajar dengan menunjukkan Kartu Siswa miliknya. 


Dan pihak sekolah tidak direpotkan lagi  untuk membuat surat keterangan sebagai  persyaratan fasilitas tersebut. Misalnya, mendapat potongan harga / diskon untuk pembelian barang, jasa atau mengikuti event seperti seminar, workshop dan lain-lain. 


Juga dapat digunakan sebagai identitas diri sebagai siswa manakala berurusan dengan instansi lain, seperti kantor pos, bank atau instansi lainnya dimana pelajar mendapatkan fasilitas khusus.


Khusus Kartu NISN berfungsi sangat vital tahun-tahun belakangan terakhir khususnya pada proses perpindahan siswa/mutasi sekolah, pendaftaran ke jenjang yang lebih tinggi, dan segala hal yang berhubungan dengan kedinasan

Selain dipergunakan dalam segala kegiatan belajar-mengajar di sekolah maupun di luar sekolah (ekstrakurikuler). 


Lomba-lomba dan kegiatan seni yang butuh dilampirkannya kartu identitas siswa dan banyak lagi kegunaan yang tak kalah pentingnya buat siswa-siswi.


Dipergunakan dalam situasi darurat atau dalam kejadian-kejadian yang kita tidak inginkan bersama. Misalnya, jika sesuatu yang terjadi  pada anak didik kita dengan kartu identitas (Kartu Siswa) sehingga dengan mudah mengenali sang anak dan dengan demikian memudahkan siapapun memberi pertolongan. 


"Karena di kartu itu ada tercatat alamat sekolah dan alamat rumah yang bersangkutan. Namun tak banyak perusahaan cetak kartu pelajar yang memiliki kualitas yang bagus, beberapa dari mereka menggunakan bahan instan yang mudah terkelupas dan warna yang buram/tidak tajam, mudah luntuh jika terkena air, maka sangat wajar apabila para Kepala UPT SD sepakat untuk minta bantuan ke yang berpengalaman," tegas Andi Syamsul Alam.


Lelaki yang akrab disapa Andi Ancu ini menegaskan bahwa pelajar khususnya murid SD biasanya senang belanja dan terkadang belanja di kantin/warung yang ada di luar lingkungan sekolah yang nota bene sangat susah dikontrol oleh para guru.


"Saya sangat mengapresiasi keinginan para kepala UPT SD untuk melakukan pengadaan id card pelajar berbasis data dan multi fungsi. Sebab kartu pelajar semacam itu dapat membuat pelajar lebih hemat dari jajanan serta masih banyak kegunaan lainnya," pungkas Andi Ancu. (Rasul).


Komentar

Tampilkan

  • Pelajar SD di Bone Bakal Miliki Kartu Siswa Berbasis Data dan Pembayaran Non Tunai
  • 0

Terkini

Iklan