Pergantian disinfektan tersebut dari sistim sterilisasi berbasis disinfektan menjadi sistim sterilisasi berbasis ozon. Hal itu dilakukan Gugus Tugas PPC19 Kabupaten Bone kepada semua pos jaga perbatasan Utama Bone, Sabtu (11/04/2020).
Sekretaris Gugus Tugas PPC19 Kabupaten Bone, Dray Vibrianto, mengatakan, Sistim ozone sendiri dihasilkan melalui Ozone generator. Alat ini dapat merubah Oxygen (O2) ke Trioxygen (O3).
Sementara dalam teknologi pengolahan air, alat ini banyak digunakan sebagai disinfektan, pengawet air sekaligus meningkatkan kadar Oxygen terlarut.
"Generator dapat memproduksi gas ozone menggunakan listrik bertegangan tinggi ±80.000V yang menghasilkan kilat listrik di kutub anoda dan katoda. Oksigen dialirkan ke reaktor ozon sehingga molekulnya terpecah dari O2 menjadi O3 dan membentuk Ozone," jelas Dray Vibrianto.
Penelitian LIPI menyebutkan bila dipaparkan pada udara dalam sebuah ruangan, Ozone mampu menstrerilisasi udara dan permukaan ruangan tersebut.
"Ozone juga efektif untuk menonaktifkan SARS pada udara dan permukaan dengan durasi pemaparan hingga 30 menit dan dengan dosis 0.5-2.5 part per million," ujarnya lagi.
Menurutnya, dengan kemampuan disinfeksi tersebut, Ozone diyakini memiliki kemampuan membunuh bakteri atau virus yang menempel di permukaan atau di udara, dalam ruangan tertutup seperti bilik desinfektan.
"Apa yang kami lakukan adalah bagian dari ikhtiar kita semua untuk melindungi masyarakat Bone dari penyebaran Covid19, semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua, Aamiin YRA," pungkas Dray.
Dengan adanya alat tersebut, maka diharapkan masyarakat yang melintas atau yang akan masuk di daerah Kabupaten Bone maka tidak perlu panik, sebab alat itu untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona atau Covid-19 dan hal itu untuk kebaikan semua masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
#BersamaKitaLawanCovid19. (Rasul)
.jpg)