Iklan

Iklan

DR Awaluddin Amrin : Digitalisasi Sebagai Solusi Corona

15 Maret 2020, 5:00 PM WIB Last Updated 2020-03-15T09:00:36Z

RAKYATSATU.COM, BONE - Salah seorang Akademisi (dosen) yang juga pencipta aplikasi "dkawal Bone", memiliki cara pandang tersendiri dalam penanganan Virus Corona atau Virus Covid-19.

Kepada Rakyatsatu.com, hari Minggu (15/03/2020), DR Awaluddin Amrin yang juga penggiat digital ini mengemukakan, kurang dari sebulan terakhir virus dengan penamaan Covid-19 (corona) oleh WHO menggerogoti Indonesia.

Media elektronik, media sosial, jurnal hasil penelitian membahas mengenai virus yang telah merenggut banyak nyawa. 34 kasus di Indonesia terinfeksi corona dikonfirmasi data 13 Maret 2020 oleh WHO dengan 1 meninggal dunia.

Lanjutnya, terhentak seketika dengan pemberitaan 15 Maret 2020 oleh media bahwa salah satu Menteri aktif kabinet Jokowi positif terinfeksi virus ini, menteri perhubungan.

Beberapa hari belakangan, story media sosial kontak whatssapp saya, dan juga di banyak grup memberikan informasi tentang bahaya corona juga infografis serta tata mengantisipasinya.

Selain itu juga kerasnya upaya pemerintah untuk membungkus identifikasi virus ini agar tidak membuat panik masyarakat yang bisa mempengaruhi kondisi sosial dan perkonomian negara, sepertinya mulai buyar dengan vonis Menteri yang terjangkit corona.

"Menteri kita saja bisa tervonis, lalu bagaimana dengan kita ini?, menjadi kepanikan baru," ujarnya.

Berbagai macam upaya juga dilakukan untuk mengantisipasi penyebarannya, dengan surat edaran, himbauan. Bupati Bone salah satunya. A. Fashar dengan sigap melalui surat himbauannya, kemudian Rektor dengan arahan tidak berjabat tangan saat wisuda hingga google merumahkan karyawannya untuk bekerja selama sebulan merupakan upaya untuk meredam penyebaran Covid-19 ini.

"Menarik bagi saya sebagai penggiat digital dengan apa yang dilakukan google, karena seirama dengan temuan the father of “ubiquitous computing” Mark D Weiser," ujarnya lagi.. 

Weiser di tahun 1988 menyampaikan bahwa penggunaan komputer tidak selamanya bisa digunakan di kantor saja namun bisa digunakan di berbagai tempat, di hutan maupun di rumah. Bisa terkoneksi dengan kantor bila mendapatkan fasilitas interkoneksinya. 

Temuan Weiser ini di benarkan oleh Unesco dan Hoon Jee Soon di tahun 2006 dengan evolusi government-nya, yakni Conventional Government (C-Gov), Elektronic Government (E-Gov) hingga ke Ubiquitous Government (U-Gov).

"Hasil temuan ini bisa dijadikan rekomendasi untuk aktivitas kerja kekinian, sekaligus merespon peyebaran virus corona yang menghentak kita semua," tambahnya. 

Yakni dengan memanfaatkan digital untuk tetap melakukan pelayanan juga beberapa pekerjaan tertentu di rumah atau tidak ke kantor.

Memanfaatkan e-mail, whatsapp web, zoom video conference bisa menjalankan kegiatan keseharian pengelolaan data dan pekerjaan lainnya layaknya bekerja di kantor. Meminimalisir kontak sebagai bagian dari upaya menekan penyebaran virus corona. (Rasul)
Komentar

Tampilkan

  • DR Awaluddin Amrin : Digitalisasi Sebagai Solusi Corona
  • 0

Terkini

Iklan