KLM Dua Putra, kapal asal Kabupaten Jenenponto tenggelam di perairan Teluk Bone saat berlayar dari Sulawesi Tenggara ke Kabupaten Jenenponto. Dalam perjalanan tersebut, KLM Dua Putra dihantam ombak yang membuat dinding kapal yang terbuat dari kayu itu pecah dan akhirnya tenggelam.
Berdasarkan pengakuan salah seorang ABK KLM Dua Putra, Pelleng (57), KLM Dua Putra berlayar dari pelabuhan Raha Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju pelabuhan Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ditengah perjalanan kapal tenggelam karena benturan ombak yang membuat salah satu dinding kapal pecah dan ABK sementara menyelamatkan diri dengan membuat rakit dari drum tempat air sebanyak 9 biji.
"Selama 3 hari melawan ombak dan hujan kami bersama ABK lainnya hanya pasrah dengan modal gula 1 liter untuk mengisi perut," ujar Pelleng.
Berdasarkan data dan informasi dari pimpinan Tim SAR Yon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel, Bripka Nurman Hamid, bahwa sekira pukul 14.10 Wita korban dievakuasi di perairan Teluk Bone dengan melibatkan Personil Tim Sat Gabungan yaitu 1 Tim SAR Brimob Batalyon C Pelopor, 1 Tim Sar Polairud dan Tim Basarnas Kabupaten Bone.
"Kegiatan evakuasi ini, kami didampingi Kapolsek Pula Sembilan Polres Sinjai, Ipda Sasmito dan Alhamdulillah ABK berhasil dievakuasi semua, tidak ada korban jiwa," ujar Bripkan Nurman Hamid.
Lanjutnya, sekira pukul 14.30 Wita, korban dibawa ke Dusun Pulau Batang Lampe Desa Pulau Padelo Kecamatan Pulau Sembilang untuk istrahat karena cuaca juga tidak mendukung.
Kemudian sekira pukul.15.00 Wita, korban akan dibawa ke pelabuhan Cappa Ujung kabupaten Sinjai untuk untuk dilakukan pengecekan kesehatan.
"Sekira pukul 16.50 Wita korban tiba di pelabuhan Cappa Ujung untuk dilakukan pengecekan kesehatan dari Puskesmas dan dinyatakan sehat, dan tidak ada luka," ujar Bripka Nurman Hamid.
Adapun nama-nama ABK KLM Dua Putra yakni:
1. Ichal /Nahkoda 35 thn
2, Samuddin Abk 27 thn
3, Pelleng Abk 55 thn
4, Ramli Abk 25 thn
5, Ruslan Abk 22 thn
6, Anto Abk 35 thn. (Rasul)
.jpg)