Salahuddin yang datang dari Makassar dan tiba di hotel Novena sekira pukul 23.40 Wita, Sabtu (15/12) dan langsung memesan satu kamar dan pihak hotel Novena pun membawanya ke kamar 401.
Saat, Salahuddin memeriksa kamar 401 sesuai yang ditunjukkan pihak hotel, ia sangat kecewa karena kamar tersebut tidak ready atau belum siap serta belum layak disewakan.
Pasalnya, kamar mandi di kamar 401 tidak layak pakai, dimana closednya tidak berfungsi dan berjamur bahkan air pertama yang keluar dari kram air closed tersebut juga lumpur, setelah itu macet dan tidak berfungsi sampai pukul 1.06 Wita, Minggu (16/12).
"Ternyata di hotel Novena, kamar yang tidak ready dijual oleh pihak hotel hanya karena mengejar keuntungan. Awalnya closednya penuh lumpur. Air pertama kluar lumpur, setelah itu macet dan tidak bisa dipakai," ujar Salahuddin dengan nada jengkel.
Bahkan, menurutnya lagi, sejak dirinya masuk kamar tersebut sekira pukul 23.42 Wita, pihak hotel Novena melalui bagian tekhnis terus memperbaiki dan membenahi kamar mandi, khususnya closednya yang belum berfungsi hingga pukul 01.10 Wita.
Hal itu pun katanya sangat mengganggu karena tidak bisa beristirahat dengan tenang karena harus menunggu bagian tekhnis memperbaiki closed.
"Bagian tekhnis yang memperbaiki closed tersebut mengakui kalau closednya jarang dibersihkan," ungkap Salahuddin.
Ia pun meminta manager hotel Novena namun sangat disayangkan karena manager hotel Novena tidak muncul-muncul.
"Sekarang saya harus menunggu, saya sudah minta dipanggilkan pihak manager tapi tidakk kunjung datang. Pihak hotel hanya minta maaf," ketus Salahuddin. (Rasul)
.jpg)