Festival yang direncanakan akan dihadiri puluhan negara ini akan berlangsung di tiga lokasi di Soppeng, diantaranya Waduk Ompo, Lapangan Gasis di Kecamatan Lalabata, serta Desa Gorie di Kecamatan Marioriawo.
Meski demikian, Festival yang digadang-gadang bisa membawa nama Soppeng lebih dikenal lagi, dinilai belum maksimal dalam publikasi dan sosialisasi ke masyarakat.
Hal itu berbanding terbalik dengan penyelenggaraan festival budaya Soppeng 2017 serta promosi hari jadi Soppeng 2017 silam yang notabanenya kegiatan lokal.
Dimana pada kegiatan 2017 itu, sebagai promosi panitia melakukan penayangan videotron di simpang lima Bandara Makassar dan Mal Panakkukang Makassar.
Ketua Lapanning Explor Soppeng, Fahrul saat ditemui mengatakan, Festival Lagaligo ini merupakan festival Internasional, semestinya panitia lebih maksimal untuk mempromosikan kegiatan ini ke masyarakat di seluruh Indonesia.
"Kita berharap dalam festival ini, bukan hanya tamu undangan yang datang, namun sasarannya juga traveling di seluruh Indonesia sebagai promosi wisata yang ada di Kabupaten Soppeng," ujarnya.
Dirinya menambahkan, momen ini merupakan momen yang tepat untuk mempromosikan kabupaten Soppeng hingga keluar.
"Ini kesempatan kita untuk mempromosikan Kabupaten Soppeng, jadi saya harap panitia lebih maksimal dalam sosialisasi," tambahnya.
Semantara itu, Sekertaris Panitia Lagaligo, Agus PH Rauf mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Gubernur Sulsel terkait festival tersebut.
Mengenai promosi, sejauh ini kata dia, selain dari media pihaknya melakukan promosi kepada masyarakat luar rencananya menggunakan brosur di bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
"Kalau untuk promosi ke masyarakat luar, mungkin kita membagikan brosur kepada pengunjung bandara," jelasnya. (Red)
.jpg)