Iklan

Iklan

Banyak Napi Muslim di Lapas Kelas II Makale Tak Bisa Mengaji, Kemenag Langsung Bertindak

28 September 2018, 2:33 PM WIB Last Updated 2019-02-25T09:23:13Z
RAKYATSATU.COM, TANA TORAJA - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Tana Toraja, H Muhammad bersama Kasi Bimas Islam, H Tamrin Lodo, melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Makale, Tana Toraja, Kamis (27/09) kemarin.

Kunjungannya itu dalam rangka respon atas persuratan Kepala Lapas kelas II Makale, Luther Toding, untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada warga binaan.

Dalam pertemuan ini, Kalapas kembali menerangkan hal-hal yang mendasari sehingga tercetus gagasan untuk menjalin kerjasama dengan Kemenag Tana Toraja.

"Disini terdapat 156 warga binaan, dan 20 orang diantaranya beragama Islam. Saya menginginkan semua warga binaan mendapatkan penyuluhan agama minimal 2 kali dalam seminggu," ungkap Luther.

Luther menuturkan bahwa keterlibatan penyuluh agama dalam memberikan pembinaan spiritual, diharapkan dapat memberi pemahaman kepada warga binaan terhadap agama yang dianutnya.

"8 orang dari 20 warga binaan yang beragama Islam sama sekali tidak bisa mengaji. Naah ini yang kami mohon agar penyuluh dari Kemenag bisa membimbing dan mengajari mereka. Demikian juga untuk yang beragama Kristen dan Katolik, diharapkan mereka setidaknya dipandu dalam renungan harian minimal 2 kali dalam seminggu," tambahnya.

Kakan Kemenag, H Muhammad, mengatakan sudah merapatkan hal ini dengan bidang lainnya,

"Kemarin kami telah melakukan rapat tentang ini. Seksi Bimas Islam, Kristen dan Penyelenggara Katolik, saya perintahkan untuk segera menunjuk penyuluh yang akan ditugaskan di Lapas dan RSU Lakipadada," ujar H Muhammad.

H Muhammad bahkan mengusulkam kepada Kalapas agar di Lapas Makale dibentuk satu majelis taklim yang nantinya akan menjadi binaan penyuluh Agama Islam.

Luther menyambut baik usulan ini, dan menyatakan akan segera menindaklanjuti, walau menurutnya fasilitas dan kapasitas aula kurang memadai karena hanya berukuran 4x6 meter dan mesti digunakan secara bergantian.

Lebih lanjut Luther menuturkan bahwa Lapas Makale mendapatkan bantuan 30 Al-Quran dari Kab.Bantaeng dan 30 sajadah dari Bupati Tana Toraja, namun menurutnya warga binaan masih membutuhkan sarung dan mukena.

Kakan Kemenag dan H Tamrin menyatakan bahwa Kemenag Tana Toraja bersedia menyiapkan keperluan yang dimaksud, dan segera menyusun time schedule sehingga program pembinaan dan penyuluhan segara dilaksanakan bulan Oktober tahun ini. (Kris)
Komentar

Tampilkan

  • Banyak Napi Muslim di Lapas Kelas II Makale Tak Bisa Mengaji, Kemenag Langsung Bertindak
  • 0

Terkini

Iklan