RAKYATSATU.COM, TANA TORAJA - HUT Republik Indonesia ke-73, menjadi pertanyaan besar akan arti kemerdekaan yang sesungguhnya, termasuk bagi para pemungut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tana Malea, Kelurahan Padangiring, Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja.
Mendapatkan sampah yang masih bisa bernilai jual, menjadi hari yang membahagiakan. Tak peduli betapa baunya sampah-sampah yang menjulang tinggi bak gunung sampah, demi mencari rupiah untuk keluarga, mereka rela melakukannya.
Salah satunya, ibu tua yang sudah berusia lanjut ini, yang tinggal di Palio', Kelurahan Tarongko, Berlomba mendapatkan sampah yang bernilai rupiah bersama rekan-rekannya, menjadi pekerjaan sehari-harinya.
Dirinya merasa sangat beruntung saat mendapatkan sampah berupa besi bekas yang tentu nilai jualnya lumayan besar.
"Masannang na' merdeka ke ampa'na' bassi, masuli'sia to ke dibalukanni", artinya "Saya merasa senang dan Merdeka apabila mendapatkan besi bekas yang lumayan mahal jika dijual", ujarnya, Senin (20/18).
Untuk sampah plastik, dirinya bisa mendapatkan 300ribu rupiah selama sebulan yang dikumpulkannya dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita, setiap harinya.
Dirinya pun bersyukur masyarakat Tana Toraja memberinya sampah, sehingga merdeka itu saat mendapatkan sampah yang banyak, untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya. (Kris)
Mendapatkan sampah yang masih bisa bernilai jual, menjadi hari yang membahagiakan. Tak peduli betapa baunya sampah-sampah yang menjulang tinggi bak gunung sampah, demi mencari rupiah untuk keluarga, mereka rela melakukannya.
Salah satunya, ibu tua yang sudah berusia lanjut ini, yang tinggal di Palio', Kelurahan Tarongko, Berlomba mendapatkan sampah yang bernilai rupiah bersama rekan-rekannya, menjadi pekerjaan sehari-harinya.
Dirinya merasa sangat beruntung saat mendapatkan sampah berupa besi bekas yang tentu nilai jualnya lumayan besar.
"Masannang na' merdeka ke ampa'na' bassi, masuli'sia to ke dibalukanni", artinya "Saya merasa senang dan Merdeka apabila mendapatkan besi bekas yang lumayan mahal jika dijual", ujarnya, Senin (20/18).
Untuk sampah plastik, dirinya bisa mendapatkan 300ribu rupiah selama sebulan yang dikumpulkannya dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita, setiap harinya.
Dirinya pun bersyukur masyarakat Tana Toraja memberinya sampah, sehingga merdeka itu saat mendapatkan sampah yang banyak, untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama keluarganya. (Kris)